Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Juventus sedang menikmati momen kesuksesan dalam enam tahun terakhir. Bukan cuma di kompetisi domestik tapi juga di kompetisi antarklub paling elite di Eropa: Liga Champions.
Juventus menjuarai Serie A lima kali berturut-turut sejak musim 2011-2012. Musim ini akan bertambah menjadi enam kali karena Juventus sudah memimpin jauh di puncak klasemen.
Di Liga Champions, Juventus mampu mencapai final 2014-15 dan musim ini baru saja memastikan diri lolos ke semifinal. Keberhasilan menyingkirkan Barcelona secara meyakinkan di babak perempat final bahkan telah menempatkan Juventus sebagai unggulan utama juara di beberapa bursa taruhan.
Apa rahasia kesuksesan Juventus sehingga bisa merajai Serie A dan pelan-pelan menjadi tim jagoan juga di Liga Champions? Menurut direktur klub, Giuseppe Marotta, kuncinya adalah metode perekrutan pemain yang kebetulan menjadi tanggung jawabnya.
“Rahasianya adalah perekrutan pemain yang punya mentalitas kuat di level internasional. Kami memilih pemain-pemain penting yang sebelum datang ke Turin sudah memenangi Piala Dunia atau Liga Champion," Marotta seperti dikutip dari Tuttomercatoweb.
"Mereka menginfeksi pemain yang lain. Sekarang tim kami punya mentalitas yang lebih kuat dan kualitas skuat yang lebih tinggi daripada tim-tim Juventus sebelumnya,” kata tuturnya lagi.
Tidak bisa dibantah, pemain-pemain yang disebut Marotta memang kemudian mengambil peran penting dan menentukan di dalam tim.
Kalau mau dikerucutkan, rahasia kesuksesan Juventus bisa dibilang adalah Andrea Pirlo. Orang inilah yang menginisiasi gelombang kedatangan pemain-pemain bermental juara ke Juventus.
Baca Juga:
Pirlo direkrut pada musim 2011-2012. Saat itu Juventus sudah tidak pernah menjadi juara Serie A lagi sejak didegradasi ke Serie B karena Skandal Calciopoli pada 2006.