Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Oriundo di Italia dan Argentina, Hasil Migrasi Abad Ke-19

By Kamis, 20 April 2017 | 09:47 WIB
Gelandang timnas Italia, Mauro German Camoranesi, saat mengikuti sesi latihan di Sestriere, Turin, pada 29 mei 2010. (CLAUDIO VILLA/GETTY IMAGES)

Mungkin sudah banyak yang mendengar dan paham istilah oriundo (bentuk jamak adalah oriundi), istilah Italia dan Spanyol untuk para imigran berdarah Italia dan Spanyol. Banyak oriundo yang berdomisili di Italia dan Spanyol. Ada juga yang lantas memakai azas jus sanguinis, yaitu memilih untuk membela tim nasional tempat asal nenek moyang.

Penulis: Dian Savitri

Mauro Camoranesi adalah contoh paling beken. Lahir di Kota Tandil di Argentina, Camoranesi memilih untuk menjadi warga Italia dan membela tim nasional negara itu.

Ia memiliki kakek buyut yang merupakan imigran yang meninggalkan region Marche pada 1873. Eks pemain Juventus itu lantas menjadi bagian dari skuat Italia yang memenangi Piala Dunia 2006.

Kebalikan dari jus sanguinis adalah jus soli, memakai azas tempat kelahiran. Contohnya Lionel Messi. Ia datang ke Barcelona di Spanyol, praktis tumbuh dan berkembang bersama klub Barcelona.

Selain itu, Messi punya keturunan tigaperempat Italia. Ayahnya, Jorge, berdarah Italia-Spanyol, cucu dari imigran yang berasal dari Marche dan Catalonia.

Ibu Messi, Celia Cuccittini, asli Italia. Kalau mau, Messi bisa memilih menjadi warga Spanyol atau Italia. Akan tetapi, Messi tetap memilih untuk menjadi warga negara Argentina dan membela tim nasional negara itu.

Dari buku berjudul “Tiro: A Football Odyssey from Amazon to Alps” terbitan Juni 2016 yang ditulis oleh Debojyoti Chakraborty, disebutkan bahwa sejak Argentina mendapatkan kemerdekaan dari Spanyol pada 1816, terjadi gelombang migrasi dari Italia dan Spanyol.

Lebih dari enam juta orang Eropa yang pindah ke Argentina antara 1869 dan 1914 (merupakan 58 persen dari total populasi Argentina pada saat itu) lahir di luar Argentina atau lahir dari para pendatang.

Italia menyumbang imigran terbanyak, yaitu dua juta orang antara 1876 dan Perang Dunia I.

Imigrasi besar-besaran itu merupakan dasar dari terbentuknya koneksi sepak bola antara Argentina dengan Italia dan Spanyol. Juga berbagai bidang kehidupan lain.

Baca Juga:

Sejak pertengahan abad ke-20, ketika peraturan kewarganegaraan di sepak bola belum seketat sekarang, banyak pemain Argentina yang memilih untuk “membela dua sisi”.

Mereka pergi ke Italia dan Spanyol, dua tempat dengan budaya, makanan, dan bahasa yang sama, untuk berkarier.

Namun, mereka tetap membangun kehidupan di Argentina, yang mestinya lebih baik dibanding sebelumnya.

Mussolini

Pemain yang sudah datang ke Italia dan Spanyol biasanya akan mengajak rekannya. Misalnya Raimundo Orsi, seorang pesepak bola hebat asal Argentina pada masanya.

Orsi, yang mencetak gol kemenangan Italia ketika menjuarai Piala Dunia 1934, meyakinkan Renato Cesarini untuk bergabung di Juventus bersamanya.

Guillermo Stabile, stalwart pada era 1920-an dan 1930-an, mengajak sejumlah temannya untuk pindah ke Genoa, klubnya yang pertama di Italia.

Tidak mengherankan kalau pada Piala Dunia 1934, saat menjadi juara dunia di rumah sendiri, skuat Italia diperkuat oleh empat oriundo, Luis Monti, Orsi, Enrique Guaita, dan Attilio Demaria.

Masuknya mereka ke dalam skuat sangat dipengaruhi oleh pemimpin fasis Italia, Benito Mussolini.