Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Striker Argentina di Juve, Mayoritas Oriundi dan Haus Gelar

By Rabu, 19 April 2017 | 10:29 WIB
Dua penyerang Juventus, Gonzalo Higuain (kiri) dan Paulo Dybala, melakukan selebrasi ke gawang Sassuolo pada laga Serie A di Stadion Juventus, Sabtu (10/9/2016). (MARCO BERTORELLO/AFP)

Kendati sejarahnya dikenal sebagai klub yang lebih banyak menggunakan jasa pemain lokal, Juventus juga tidak ragu mendatangkan pemain asing, termasuk dari Argentina.

Penulis: Theresia Simanjuntak

Tercatat, ada tujuh penyerang Argentina yang pernah atau sedang memperkuat Juve. Yang menarik, mayoritas pemain tersebut adalah oriundi alias pemain asing yang punya darah Italia.

Tujuh penyerang Argentina itu adalah Renato Cesarini, Raimundo Orsi, Omar Sivori, Juan Esnaider, Carlos Tevez, Paulo Dybala, dan Gonzalo Higuain. Hanya Esnaider, Tevez, dan Higuain yang bukan oriundi.

Ada catatan menarik dari Orsi. Pemain berjulukan Si Violis itu pernah berganti kewarganegaraan menjadi Italia meski sempat memperkuat tim nasional Argentina (1924-1928) dan memenangi Copa America 1927.

Orsi membela Italia pada 1929-1935 di mana ia menjuarai Piala Dunia 1934, lalu kembali ke timnas Argentina pada 1936. Karena itu, namanya tetap masuk dalam tujuh penyerang Argentina sepanjang sejarah Juve.

Dari nama-nama tersebut, dapat disimpulkan bahwa Juve nyaris tidak pernah rugi merekrut para penyerang berpaspor Argentina. Kecuali Esnaider dan Higuain yang baru bergabung pada 2016, figur-figur lain semua sukses mempersembahkan banyak gelar buat Si Nyonya Tua.

Di antara mereka yang meraih titel, Tevez paling singkat di Juve. Walau hanya dua musim, mantan striker Manchester United itu dapat merengkuh empat gelar, termasuk dua trofi Serie A.

Ironisnya, kesuksesan tujuh penyerang Argentina tadi tidak merambah ke kompetisi antarklub Eropa seperti Piala/Liga Champion atau Piala UEFA/Liga Europa.

Selain tujuh nama tersebut, ada empat penyerang berdarah Argentina lain yang membela tim senior Juve. Akan tetapi, mereka memilih kewarganegaraan lain.