Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pencapaian Mauro Icardi bertambah lengkap. Penyerang andalan Inter itu sudah bebas dari kutukan tidak bisa mencetak gol ke gawang klub rival utama I Nerazzurri, AC Milan.
Penulis: Riemantono Harsojo
Pada Sabtu (15/4), dalam derby della Madonnina-nya yang kesembilan atau setelah melewati sekitar 609 menit pertandingan derbi Milan, Icardi akhirnya dapat menjebol gawang I Rossoneri.
Gol tersebut datang dari sentuhan kaki Icardi di muka gawang Gianluigi Donnarumma yang terbuka cukup lebar. Icardi meneruskan umpan tarik mendatar Ivan Perisic.
Sentuhan itu menjadi sentuhan kedua sang kapten Inter di wilayah pertahanan Milan saat laga sudah berjalan 44 menit.
Inter unggul 2-0, tapi pertandingan akhirnya berkesudahan dengan skor 2-2 setelah Milan mampu mencetak gol penyama kedudukan melalui bek Cristian Zapata pada menit ke-97.
"Kami harus pulang dari pertandingan ini dengan kepala tertunduk. Kebobolan seperti itu membuat kami kecewa," kata Icardi setelah derbi kepada Inter Channel.
Icardi jelas tidak bisa gembira karena telah mencetak gol pertamanya untuk Inter ke gawang rival abadi Milan.
Baca Juga:
Namun, satu gol tersebut sudah cukup untuk memperkuat posisi bomber berusia 24 tahun itu dalam daftar penyerang tajam Inter sepanjang masa.
Sejak bergabung dengan Inter dari Sampdoria pada awal musim 2013/14, Icardi telah mencetak 75 gol untuk Inter dari 142 pertandingan di berbagai kompetisi.
Striker yang pada Serie A 2016/17 telah mengemas 21 gol itu sekarang sejajar dengan sang legenda Giacinto Facchetti serta Julio Ricardo Cruz, Diego Milito, dan Leopoldo Conti yang juga mengemas 75 gol untuk Inter.
Mampu menjaga performa dan tetap tajam, Icardi akan lama berperan sebagai andalan utama Inter untuk mendapatkan gol. Jika demikian, dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi Icardi dapat berstatus sebagai pemain Argentina tertajam di Inter.
Icardi sudah menyamakan pencapaian dua senior dari Argentina, Julio Ricardo Cruz dan Diego Milito. Sekarang dia hanya kalah dua gol dari Antonio Valentin Angelillo.
Nama yang disebut terakhir bukan pemain Argentina tertajam di Inter. Nomor satu adalah Attilio.Demaria dengan jumlah 86 gol.
Dengan performa seperti sekarang, sepertinya tidak sulit buat Icardi untuk menambah 12 gol lagi dalam enam pertandingan sisa di Serie A musim ini dan minimal 38 partai musim depan.
Namun, Icardi masih sangat jauh dari posisi tiga besar pencetak gol terbanyak Inter sepanjang masa. Tiga besar dihuni oleh Roberto Boninsegna (171 gol), Alessandro Altobelli (209), dan Giuseppe Meazza (284).
Ada kesamaan antara Icardi dengan dua seniornya, Cruz dan Milito. Mereka sama-sama berstatus pencetak gol andalan Inter di masing-masing era tapi kurang mendapat kepercayaan saat bersama tim nasional Argentina.
Milito memperkuat tim nasional Argentina selama delapan tahun (2003-2011). Namun, dia hanya mendapat kesempatan bermain 25 kali untuk Albiceleste dengan hanya mampu mencetak empat gol.
Di pasukan Biru Langit-Putih, Milito kalah bersaing dengan Hernan Crespo, Gonzalo Higuain, Lionel Messi, dan Sergio Aguero.
Cruz juga 11 tahun memperkuat Argentina (1997-2008). Dia hanya memiliki 22 cap dan mencetak tiga gol. Cruz kurang mendapat kepercayaan karena pada masanya Argentina memiliki penyerang hebat Gabriel Batistuta dan Crespo.
Sementara Icardi kalah bersaing dengan Messi, Aguero, dan Higuain. Ke depan, Paulo Dybala juga akan membuat Icardi sulit mendapat tempat di Albiceleste. Dia seperti muncul pada era yang tidak tepat.
Icardi melakukan debut tim nasional senior pada 15 Oktober 2013 dalam partai Kualifikasi Piala Dunia 2014 kontra Uruguay.
Dia bermain dalam delapan menit terakhir laga. Setelah itu sang bomber tak pernah lagi bermain untuk Albiceleste.
"Saya tak ragu lagi kalau dia pantas (untuk dipanggil), tapi Argentina memiliki Messi, Aguero, dan Higuain. Itu tidak mudah," kata Crespo pada akhir Maret, setelah Icardi tak dipanggil dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2018.
Malang buat Icardi. Saat pelatih Edgardo Bauza mulai percaya padanya, pelatih tersebut dipecat menyusul terancamnya posisi Argentina untuk dapat lolos ke Piala Dunia 2018.
"Bauza telah berbicara dengan Javier Zanetti (Wakil Presiden Inter), yang menunjukkan pada saya pesan-pesannya. Bauza ingin memanggil saya," kata Icardi.
"Sekarang kita harus menanti siapa pelatih baru Argentina. Saya hanya perlu bekerja keras bersama Inter dan panggilan dari tim nasional akan menjadi hadiahnya," ucap Icardi sebelum derbi.