Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Marquee player Arema FC, Juan Pablo Pino, memunculkan sisi unik setelah resmi dikontrak oleh Arema FC pada (17/4/2017). Pemain asal Kolombia ini mudah beradaptasi dalam hal kuliner, tetapi masih sulit berkomunikasi, baik Bahasa Inggris apalagi Indonesia.
“Kalau dari sisi bahasa mungkin dia masih sulit, tetapi saya yakin Juan Pablo Pino bisa cepat beradaptasi karena ada pemain Amerika Latin di Arema FC. Hanya, kalau dari makanan tampaknya tidak ada kesulitan. Dia suka rawon, katanya sama seperti di Turki,” ujar agen Pino, Basya G. Himawan.
Soal kuliner, wajar jika Pino (30 tahun) disebut cepat beradaptasi.
Sebelumnya, dia pernah bermain untuk klub Turki, Galatasaray (2010-2013). Banyak masakan Turki yang sedikit banyak mirip dengan masakan di Indonesia.
Di tim Arema FC sudah ada tiga pemain yang berdarah Amerika Latin, mereka adalah Cristian Gonzalez yang berasal dari Uruguay namun sudah menjadi WNI, Esteban Vizcarra (Argentina), dan Arthur Cunha (Brasil).
Lantaran satu rumpun, nantinya mereka akan menjadi perantara bahasa bagi Pino dalam berkomunikasi dengan pemain lain atau menjelaskan instruksi pelatih.
Baca Juga:
Sebelumnya, peran pemain lain dalam berkomunikasi sudah pernah dirasakan oleh Fellipe Bertoldo.
Pemain yang terpaksa hengkang dari Arema FC karena masalah kewarganegaraan ini mengandalkan rekannya dari Brasil, Arthur Cunha, untuk berkomunikasi.
“Saya rasa, adaptasi dapat dilakukan dengan cepat. Selain banyak pemain Amerika Latin di Arema FC, semua tahu bahwa bahasa sepak bola itu adalah bahasa global,” ujar General Manajer Arema FC, Ruddy Widodo.
Meski berstatus marquee player, Pino tidak meminta fasilitas di atas rata-rata pemain asing Arema FC lain.
Fasilitas standar pemain asing yang dia dapat saat bergabung dengan Arema FC adalah menginap di Hotel Ijen Suites dan mendapatkan mobil pribadi.
“Pino tidak rewel. Untuk fasilitas, yang dia terima sama saja dengan pemain asing lain,” tutur Basya.