Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

AC Milan, Tim Spesialis Babak Kedua

By Dwi Widijatmiko - Selasa, 18 April 2017 | 05:12 WIB
Pemain belakang AC Milan, Alessio Romagnoli, merayakan gol ke gawang Inter Milan pada partai lanjutan Serie A - kasta pertama Liga Italia - di Stadion Giuseppe Meazza, Sabtu (15/4/2017). (GIUSEPPE CACACE/AFP)

Kalau boleh memilih, AC Milan mungkin akan lebih suka jika semua pertandingan Serie A musim ini adalah babak kedua. Soalnya, Milan adalah spesialisnya.

Sepanjang musim ini, Milan sudah berkali-kali menyelamatkan hasil, entah itu kemenangan ataupun sekadar skor imbang, berkat penampilan pada babak kedua.

Hasil imbang 2-2 melawan Inter Milan dalam derby della Madonnina akhir pekan kemarin adalah kejadian paling ekstrem dari kebiasaan Milan tersebut. Tertinggal 0-2 pada babak pertama, Milan mampu menyamakan skor dengan gol terakhir tercipta pada menit ketujuh injury time! Benar-benar penyelamatan pada titik paling ujung pertandingan.

Sejauh ini Milan sudah 12 kali mendapatkan hasil berkat gol-gol penentu yang tercipta pada babak kedua. Sembilan di antaranya berupa raihan kemenangan.

Pada pekan ke-4 (16/9/2016), gol Carlos Bacca pada menit ke-85 memastikan kemenangan 1-0 atas Sampdoria. Kemudian pada pekan ke-7 (2/10/2016), Sassuolo dipukul 4-3 dengan tiga gol dicetak Milan pada babak kedua. Skor babak pertama 1-1 dan Milan bahkan sempat tertinggal 1-3 pada awal babak kedua.

Lantas kemenangan 1-0 atas Juventus pada putaran ke-9 (22/10/2016) ditentukan oleh gol Manuel Locatelli pada pertengahan babak kedua. Hasil 1-0 kontra Pescara di giornata 11 (30/10/2016) juga didapatkan lewat gol yang tercipta pada 45 menit kedua.

Pada 26 November 2016, pekan ke-14, Milan sempat ditahan Empoli 1-1 di babak pertama. Tapi, dalam selang hanya 16 menit, Milan mencetak tiga gol pada babak kedua untuk menang 4-1. Sepekan kemudian, giliran Gianluca Lapadula memastikan kemenangan 2-1 atas Crotone lewat gol pada menit-menit penghabisan. Crotone sempat menahan Milan 1-1 pada babak pertama.

Berlanjut ke kemenangan 1-0 atas Cagliari pada pekan ke-19 (8/1/2017). Bacca baru mengubah skor pada menit ke-88.

Pada partai tunda pekan ke-18 yang baru digelar 8 Februari 2017, Milan seperti sudah pasrah hanya meraih hasil 0-0 di kandang Bologna. Mereka sudah susah-payah karena kehilangan Gabriel Paletta dan Juraj Kucka karena kartu merah. Ternyata pada menit ke-89, Mario Pasalic mampu mengubah skor menjadi 1-0!

Terakhir kali Milan menang karena mencetak gol pada babak kedua adalah saat mengalahkan Chievo 3-1 di pekan ke-27 (4/3/2017). Lawan sempat mengimbangi 1-1 pada babak pertama, tapi Bacca dan Lapadula berhasil menambah gol setelah turun minum.

Selain sembilan kemenangan, Milan juga mengamankan tiga hasil seri berkat keberhasilan mencetak gol pada babak kedua. Aksi mengejar ketertinggalan 0-2 pada babak pertama saat melawan Inter bukan kejadian pertama. Milan sudah pernah melakukannya saat melawan Torino pada pekan ke-20 (16/1/2017).

Lantas, Milan juga menyelamatkan satu poin ketika mengimbangi Lazio 1-1 pada putaran ke-24 (13/2/2017). Gol Milan ketika itu dicetak Suso pada menit ke-85.

Total ada 21 poin yang bisa diamankan Milan berkat peningkatan penampilan pada babak kedua. Jumlah yang signifikan karena tanpa 21 poin itu, Milan kini bisa saja berada pada peringkat 14 klasemen sehingga tidak lagi punya peluang lolos ke kompetisi antarklub Eropa musim depan.

Karena terjadi berkali-kali, sudah pasti ini bukan kebetulan. Pelatih Vincenzo Montella pasti sudah melakukan kerja yang bagus pada jeda babak.

Spesialisasi Milan pada babak kedua juga menjelaskan bahwa tim Milan kali ini sudah kembali memiliki fighting spirit, sesuatu yang menghilang dalam beberapa tahun terakhir.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P