Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kekalahan dari Bayern, Salah Satu Masa Kelam di dalam Karier Oezil

By Verdi Hendrawan - Minggu, 16 April 2017 | 20:45 WIB
Ekspresi Mesut Oezil setelah Arsenal takluk 1-5 dari Bayern Muenchen pada partai pertama babak 16 besar Liga Champions di Allianz Arena, Rabu (15/2/2017). (CHRISTOF STACHE/AFP)

Gelandang Mesut Oezil (28) menegaskan bahwa Arsenal harus banyak belajar dari pengalaman memalukan kalah 2-10 secara agregat dari Bayern Muenchen di Liga Champions 2016-2017.

Arsenal tersingkir dari babak 16 besar Liga Champions 2016-2017 setelah dalam dua leg kalah 1-5 secara berturut-turut dari Bayern.

Meski Bayern tampil lebih baik, tetapi kekalahan tersebut terlalu mencolok bagi tim seperti Arsenal. Mesut Oezil pun mengkategorikan kekalahan tersebut sebagai salah satu yang paling memalukan di dalam kariernya.

Oezil pun menyebut bahwa dua pertandingan tersebut bagaikan masa-masa paling kelam di sepanjang kariernya. Hal ini diungkapkan oleh pemain asal Jerman itu pada buku otobiogtafinya yang berjudul "Gunning for Glory".

"Tidak diragukan lagi bahwa kekalahan telak dari Bayern Muenchen musim ini menjadi salah satu masa paling gelap di dalam karier sepak bola saya. Pertandingan itu termasuk dalam lima besar kekalahan paling memalukan yang pernah saya rasakan," tulis Oezil.

"Kami telah dipersiapkan secara positif untuk menghadapi pertandingan tersebut dan Arsene Wenger telah mengungkapkan kepada kami tentang rencana permainannya. Ide-ide yang ia utarakan sangat jelas."

Hal ini juga mungkin akan memengaruhi pengambilan keputusan Oezil soal memperpanjang kontraknya bersama Arsenal. Kontrak eks Real Madrid itu hanya tersisa satu tahun lagi bersama The Gunners.

Baca Juga:

Terlebih, kondisi Arsenal di papan klasemen belum juga membaik. Kekalahan 0-3 dari Crystal Palace di laga ke-30 membuat The Gunners berada di posisi keenam klasemen dengan 54 poin sebelum Everton meraoh kemenangan 3-1 atas Burnley, Sabtu (15/4/2017).

Meski demikian, Oezil tetap menunjukkan sikap optimistis bersama Arsenal. Keterpurukan bukanlah hal baru di dalam perjalanan karier pemain binaan Schalke yang bersinar bersama Werder Bremen itu.