Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tim voli putra Jakarta BNI Taplus dipastikan menempati peringkat ketiga setelah mengalahkan Jakarta Pertamina pada hari terakhir final four Seri II Proliga 2017.
BNI memetik kemenangan atas Pertamina Energi 3-0 (25-22, 25-23, 25-18) pada laga yang digelar di GOR C-Tra Arena, Bandung, Minggu (16/4/2017).
"Kami memang sudah menargetkan untuk menang, sementara Pertamina bermain tanpa beban karena sudah pasti lolos ke babak final," kata pelatih BNI, Loudry Maspaitella.
Dari enam laga yang dijalani sepanjang final four, BNI memenangi dua pertandingan. Sehari sebelumnya, BNI menaklukan Surabaya Bhayangkara Samator 3-1.
"Tidak ada program khusus. Tim sudah bisa mengatasi tekanan saat poin kritis. Biasanya pemain dalam kondisi panik jika dalam posisi tertinggal," tutur Loudry.
Meski menang telak, BNI tidak mudah mendapat poin demi poin. BNI memimpin pada awal set pertama, selanjutnya kedua tim saling bergantian mencetak poin hingga 23-23. BNI meraih dua angka beruntun dan memenangi set ini.
BNI membuka set kedua dengan baik hingga memimpin 20-16. Pertamina mengejar ketinggalan hingga kembali mencapai skor imbang 22-22. BNI mempertahankan ritme permainan dan memastikan set ini jadi milik mereka.
Set ketiga sepenuhnya dikuasai oleh BNI. Mereka unggul cukup jauh karena Pertamina banyak melakukan kesalahan sendiri. BNI akhirnya memenangi pertandingan.
"Kami ingin menunjukkan bahwa kami bisa bermain dengan baik. Kami bermain sesuai keinginan, mulai dari penempatan posisi dan pola permainan," ucap Loudry.
"Kami kehilangan poin karena lawan bisa mematikan kami bukan karena kesalahan yang kami buat. Beruntung Pertamina sudah lolos ke final sehingga mereka tidak bermain ngotot," aku Loudry.
Loudry mengakui bahwa BNI baru menemukan ritme permainan jelang Proliga berakhir. "Beruntung saat saya naik menjadi pelatih, tim sudah menemukan ritme permainan. Fondasi tim sudah dibentuk pelatih sebelumnya. Saya tinggal memoles sedikit," tutur Loudry.
Sementara itu, pemain BNI, Richi Rizky mengakui bahwa tim bermain lepas karena ingin meraih kemenangan.
"Ini pertandingan terakhir final four, jadi kami harus menang untuk mengangkat harga diri tim. Jangan sampai kami menutup dengan kekalahan," ucap Richi.
Meski kalah, Pertamina memastikan diri sebagai juara final four 2017. Mereka sudah mengantongi lima kemenangan dan satu kekalahan. Pertamina berhak mendapat uang tunai sebesar Rp 40 juta.