Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Nandita Ayu, Putri Bek Tengah Legendaris Timnas yang Berkiprah di Proliga

By Delia Mustikasari - Minggu, 16 April 2017 | 07:54 WIB
Pemain voli putri Jakarta Pertamina Energi, Nandita Ayu Salsabila, berpose seusai menghadapi Jakarta PGN Popsivo Polwan pada hari kedua final four Seri II di GOR C-Tra Arena, Bandung, Sabtu (15/4/2017). (DELIA MUSTIKASARI/JUARA.NET)

Kehidupan pebola voli putri, Nandita Ayu Salsabila tidak jauh dari dunia olahraga. Ayah dan Ibunya adalah seorang atlet di era-nya.

Nandita adalah putri dari mantan bek tengah legendaris timnas Indonesia, Sudirman. Sudirman juga merupakan kapten timnas Garuda pada pertengahan 90-an.

Adapun sang Ibunda, Tri Wahyuni pernah memperkuat timnas voli putri Indonesia di tahun yang sama dengan sang Ayah.

"Sejak kecil, saya sudah diperkenalkan dengan olahraga. Saya sering melihat Mama bermain voli sejak kelas 2 SD. Saya tertarik ketika Mama berlatih passing, sepertinya enak. Karena itu, saya mulai belajar passing," tutur Nandita kepada JUARA di GOR C-Tra Arena, Bandung, Sabtu (15/4/2017).

"Lama kelamaan saya keasyikan belajar passing di rumah karena kalau smes susah ha-ha-ha. Setelah itu, Mama mengarahkan saya untuk belajar voli lebih serius," ucap perempuan yang akrab disapa dengan Ayu ini.

Adik Nandita, Tasya Aprilia Putri juga seorang atlet voli. Adik bungsunya, Rizky M Sudirman mengikuti jejak sang ayah menjadi pesepak bola. Rizky bergabung di Sekolah Sepak Bola (SSB) Villa 2000.

"Sekarang, Rizky sedang mempersiapkan diri mengikuti turnamen Gothia Cup," ucap Nandita.

Pengaruh keluarga membuat Nandita mantap menekuni karier sebagai seorang atlet dengan bersekolah di Sekolah Khusus Olahragawan di Ragunan, Jakarta.


Tim voli putri Jakarta Pertamina Energi berfoto sebelum menjalani latihan di GOR Pertamina, Jakarta, Jumat (31/3/2017).(GARRY ANDREW LOTULUNG)

"Saya sama sekali tidak merasa terpaksa bersekolah di Ragunan. Orangtua memberi semangat karena sebagai atlet saya bisa memiliki uang saku sendiri," aku pemain berusia 19 tahun ini.

Nandita mulai mengikuti kejuaraan nasional (kejurnas) dengan membela DKI Jakarta saat kelas 2 SMP. Berkat penampilannya yang mengesankan di kejurnas, sulung dari tiga bersaudara ini terpilih mengikuti ASEAN School Games pada 2012 di Thailand,

"Saya bangga bisa menjadi pemain termuda yang terpilih masuk timnas. Saat itu, saya menjadi libero, bukan sebagai open spike seperti sekarang. Itu menjadi pengalaman yang paling berkesan buat saya," ucap Nandita.

Setelah itu, pada tahun yang sama, Nandita mulai berkiprah di Proliga dengan memperkuat Jakarta Popsivo Polwan. Dia mengantar Popsivo menjuarai Proliga pada 2012 dan 2013.

Dia kemudian terpilih masuk dalam timnas SEA Games Myanmar 2013, meski belum jadi pemain inti. Saat itu, Indonesia mempersembahkan medali perunggu.

Pada SEA Games Singapura 2015, Nandita terpilih sebagai pemain inti dan timnas putri kembali mendulang medali perunggu.

Nandita kemudian membela Merah Putih pada Piala VTV 2016 dan finis di peringkat ketiga. Dia juga dinobatkan sebagai Miss bola voli di ajang tersebut.


Pemain tim voli putri Jakarta Pertamina Energi merayakan kemenangan atas Jakarta PGN Popsivo Polwan yang mengantar mereka melaju ke babak final Proliga 2017 pada hari kedua final four Seri II Proliga yang berlangsung di GOR C-Tra Arena, Bandung, Sabtu (15/4/2017).(PP PBVSI)

Tak hanya keluarga, kekasih Nandita, Aji Maulana juga seorang atlet voli. Aji tahun ini memperkuat Bank SumselBabel.

"Saya tidak bosan punya pacar dari kalangan atlet juga. Kami bisa saling mengoreksi penampilan masing-masing," kata Nandita.

Dengan sederet prestasi yang ditorehkannya, Nandita bertekad tetap rendah hati. "Orangtua mengingatkan saya agar mengikuti ilmu padi. Makin berisi, makin merunduk," ucap Nandita.

Tahun ini, Pertamina berhasil menembus babak final Proliga setelah mengalahkan Popsivo dengan 3-0 pada hari kedua Seri II final four, Sabtu (15/4/2017). Nandita mulai memperkuat tim ini sejak 2014.

"Target pribadi saya ingin membawa Pertamina jadi juara. Saat ini, kondisi tim semakin kompak," aku Nandita.

Pertamina masih menyisakan satu laga pada final four dengan menghadapi Jakarta Elektrik PLN, Minggu (16/4/2017).

Elektrik juga akan menjadi lawan Pertamina pada babak final Proliga yang akan digelar di GOR Amongrogo, Yogyakarta, 23 April.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P