Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Antonio Conte memiliki modal penting untuk meredam Zlatan Ibrahimovic saat Chelsea melawan Manchester United pada partai lanjutan Premier League - kasta pertama Liga Inggris - di Stadion Old Trafford, Minggu (16/4/2017).
Pertama adalah catatan sejarah. Dari empat pertemuan melawan tim yang diasuh Antonio Conte, striker asal Swedia itu selalu gagal menyarangkan bola ke gawang.
Contoh terakhir terlihat ketika Manchester United takluk 0-4 dari Chelsea pada pertemuan pertama di Stadion Stamford Bridge, 23 Oktober 2016.
Saat itu, Ibrahimovic tampil selama 90 menit. Direkam Whoscored, dia menebar empat tembakan, tetapi hanya satu di antaranya mengarah ke gawang Thibaut Courtois.
Baca juga: Ada "Jose Mourinho" di Sisi Luis Milla
Zlatan Ibrahimovic is the oldest player in Premier League history to score 17+ goals in a single campaign.
— Squawka Football (@Squawka) April 13, 2017
Benjamin Button. ?????????? pic.twitter.com/bGVJfLuYwR
Pengalaman pahit lainnya dirasakan Ibrahimovic dengan seragam AC Milan. Dia menjalani tiga pertandingan melawan Juventus asuhan Conte pada musim 2011-2012.
Dalam satu duel Serie A, 2 Oktober 2011, Ibrahimovic menjadi saksi bagaimana tim berjulukan I Rossoneri takluk 0-2 di Stadion Juventus. Sebaliknya, Conte begitu ekspresif merayakan dwigol Claudio Marchisio saat itu.
Masih pada musim yang sama, Ibrahimovic kembali bersua Conte di semifinal Coppa Italia. Lagi-lagi, sang striker gagal memberikan efek positif berupa gol.
Bahkan, AC Milan kembali kalah 2-3 secara agregat sehingga gagal melaju ke partai puncak.
A reminder of how things look at the top of the Premier League...???? pic.twitter.com/pZA6aWZMfa
— Chelsea FC (@ChelseaFC) April 14, 2017
Hanya, kesuksesan meredam Ibrahimovic sebagai antidot tidak membuat Conte terlena. Dia tetap mewaspadai sosok berusia 35 tahun itu.
Salah satu alasannya, Ibrahimovic telah menunjukkan peran vitalnya berupa keterlibatan dalam 18 gol (13 gol dan lima assist) Man United di Premier League musim ini.
"Ibrahimovic sangat berbahaya baik ketika menyerang ke kotak penalti maupun sekadar menerima bola. Oleh karenanya, para pemain harus menunjukkan atensi dan konsentrasi untuk menghentikan dia," tutur Conte.
Lihat juga: Galeri Foto "Mourinho"-nya Indonesia
Guna menghentikan keran gol Ibrahimovic, Conte bisa memercayai David Luiz sebagai langganan starter di lini belakang Chelsea. Pemilik nama terakhir tidak lagi merasa asing dengan Ibrahimovic.
Luiz dan Ibrahimovic sempat bekerja sama di Paris Saint-Germain dari 2014 hingga 2016. Total 60 laga dengan rincian 4.433 menit dijalani keduanya di lapangan sebagai rekan.
Selain sebagai kawan, Luiz juga pernah merasakan jadi lawan Ibrahimovic sebanyak dua kali, seluruhnya bersama Chelsea. Dalam dua duel kontra Luiz, eks striker Barcelona dan Juventus itu selalu tampil tumpul.