Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ditunjuk sebagai Pelatih, Loudry Maspaitella Perbaiki Permainan Tim

By Delia Mustikasari - Jumat, 14 April 2017 | 22:43 WIB
Asisten pelatih tim voli putra Jakarta BNI Taplus, Loudry Maspaitella memberikan keterangan kepada media setelah BNI kalah 2-3 dari Bank SumselBabel pada putaran kedua Seri II Proliga yang belangsung di GOR Kertajaya, Surabaya, Minggu (12/3/2017). (TB KUMARA/JUARA.NET)

Perubahan posisi pelatih kembali terjadi di tim Jakarta BNI Taplus. Kali ini Loudry Maspaitella menggantikan Teddy Hidayat untuk mengarsiteki finalis Proliga 2016 ini.

Loudry resmi menyandang jabatan sebagai pelatih pada final four Seri II Proliga yang digelar di GOR C-Tra Arena, 14-16 April. Sebelumnya, legenda tosser nasional ini menjadi asisten pelatih.

Awalnya, Loudry mengaku enggan menerima tawaran tersebut karena dia memilih fokus dengan pekerjaannnya sebagai Kepala Cabang  BNI di Salatiga.

Namun, situasi dan kondisi mengharuskan Loudry menerima kepercayaan tersebut.

"Sebenarnya jadi pelatih bukan passion saya. Saya menjadi pelatih karena menggantikan Teddy yang memutuskan mundur setelah final four Seri I Solo. Dia mundur karena merasa gagal. Mau tidak mau saya harus siap dengan kepercayaan yang diberikan," kata Loudry seusai laga.

Dalam debutnya sebagai pelatih, permainan Dimas Saputra dkk mulai menunjukkan peningkatan. Mereka mampu memberi perlawanan ketat kepada Palembang Bank SumselBabel pada pertandingan Jumat (14/4/2017), meski akhirnya tumbang 1-3.

"Prinsip pertandingan sudah diperlihatkan tim melalui blok, defence, dan passing. Namun, kualitas tim menentukan hasil akhir," ucap Loudry.

"Jam terbang kami sebagai sebuah tim masih belum cukup. Saat posisi kritis, kami tidak mampu menyelesaikan dengan baik. Mentalitas tim berperan penting dalam situasi ini," tutur Loudry.

Dengan waktu yang tersisa, Loudry mengaku tidak banyak melakukan perubahan. Namun, dia banyak memberi masukan kepada tim.

"Secara teknis, kami tidak memiliki masalah. Hanya saja mereka terlalu terburu-buru ingin menyelesaikan permainan seperti pada set kedua. Pada set keempat, mereka kalah motivasi dari Bank Sumsel," ujar Loudry.