Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pebalap Indonesia di ajang single seater, Sean Gelael, akan menerapkan pendekatan yang berbeda saat berada di Bahrain International Circuit (BIC), Sakhir, akhir pekan ini.
Laporan Langsung Dede Isharrudin dari Manama, Bahrain
Hal itu dinyatakan Sean saat bertemu dengan beberapa media dari Indonesia yang akan menyaksikan kiprah Sean di seri perdana ajang balap Formula 2 (F2) yang berlangsung pada 15-16 April, serta tes bersama tim F1 Toro Rosso, Selasa (18/4/2017).
"Karena ini musim kedua saya di F2 dan dengan tim yang berbeda, maka target saya harus berprestasi dan mencetak hasil lebih baik," ujarnya, Kamis (13/4/2017) malam di Hotel Sofitel, Manama, Bahrain.
"Sedangkan di tes perdana dengan tim F1 Toro Rosso, saya akan berusaha yang terbaik, konsisten, dan memberi feedback yang dibutuhkan dan diminta oleh tim Toro Rosso," kata Sean.
Menurut Sean, tantangan yang akan dihadapi pada dua sesi di GP Bahrain juga membutuhkan persiapan tidak sama.
Di ajang F2, putra mantan pebalap nasional, Ricardo Gelael, ini harus memperhatikan segala hal, mulai dari hasil latihan bebas, lalu berusaha mencatat waktu kualifikasi yang lebih baik, serta balapan dalam dua lomba, feature dan speed race.
Maka saat bersama Toro Rosso, ia akan melakukan tes setelah semua lomba selesai.
"Tensinya yang pasti berbeda. F2 punya tensi lebih tinggi, sedangkan tes dengan Toro Rosso lebih kepada bagaimana mereka akan mencoba mencari hal-hal baru dan mengetes apa yang kurang setelah hasil lomba F1 di hari Minggu," ucap Sean yang didampingi kedua orang tuanya, Ricardo dan Rini S. Bono.
Baca Juga:
Ya, menjelang balapan di F2, Sean harus memperhatikan banyak hal.
Mulai dari free practice di siang hari, sementara kualifikasi berlangsung malam hari sehingga perubahan suhu sangat berbeda menuntut settingan mobil yang drastis pula.
Sedangkan, tes dengan Toro Rosso dilakukan setelah lomba F1 selesai dan bertujuan untuk mencari masukan atas uji komponen atau evaluasi bagi mobil STR12 setelah lomba seri ketiga F1.
"Pihak Toro Rosso tahu tentang misi saya di F2 sehingga mereka lebih mengharapkan feedback dari saya setelah menguji mobil STR12. Perlu diketahui, test driver di F1 bukan hanya soal menjadi yang tercepat," kata Sean.
"Bicara soal cepat, mungkin di F2 atau F1 banyak pebalap penguji yang cepat, namun hanya sedikit yang bisa memberikan feedback yang diharapkan. Saya bersyukur bisa dipilih dan mendapat kesempatan itu," ujarnya.