Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kembali memasuki kompetisi resmi, Persib memimpikan menjadi tim pertama yang sanggup mempertahankan gelar juara di era Liga Indonesia.
Penulis: Budi Kresnadi/Kukuh Wahyudi
Persib adalah kampiun LSI 2014. Tim berjulukan Maung Bandung itu pun kini disebut-sebut sebagai tim megabintang. Hal itu menjadi sinyal bahwa mereka siap berlari.
Selain dihuni nama-nama lokal kualitas wahid, seperti Sergio van Dijk, I Made Wirawan, Tony Sucipto, Kim Jeffrey Kurniawan, Atep, Febri Hariyadi, Dedi Kusnandar, Supardi, dan Achmad Jufriyanto, Persib juga kedatangan pemain impor berkualitas.
Di samping Vladimir Vujovic dan Shohei Matsunaga, yang sudah kenyang pengalaman di Tanah Air; Persib juga kedatangan pemain bintang seperti Carlton Cole dan Michael Essien.
Bahkan, nama terakhir berstatus marquee player.
Perburuan pemain yang dilakukan klub kebanggaan bobotoh ini ditutup dengan hadirnya Raphael Maitimo.
Pemain naturalisasi yang menjadi incaran banyak klub Indonesia tersebut bergabung menjelang acara launching tim Persib.
Djadjang Nurdjaman, pelatih Persib, mengaku puas dengan skuat Persib. Pasalnya, nama-nama rekrutan baru sudah sesuai daftar "beli" Djanur, begitu Djadjang biasa disapa.
"Tim ini memiliki kedalaman skuat yang baik sehingga memudahkan saya untuk mengutak-atik komposisi tim," ujar Djanur.
Ia menilai hadirnya sejumlah pemain bintang akan berdampak positif bagi tim asuhannya. Meski usianya sudah di atas 30 tahun, Essien dan Cole masih menunjukkan kelasnya sebagai pemain level atas Eropa.
"Kedua pemain ini tinggal membenahi kondisi fisiknya. Jika tingkat kebugarannya sudah sama dengan pemain lain, saya percaya mereka akan berkontribusi besar buat tim," jelasnya.
Baca Juga:
Ramah
Terkait adaptasi Essien dan Cole, Djanur senang lantaran dua nama itu cepat membaur dengan pemain Persib lainnya. Selain itu, kedua pemain tersebut juga mau bekerja keras memulihkan kondisi fisik.
Kapten Persib, Atep, menyambut positif kehadiran dua eks bintang Liga Inggris itu. Apalagi Essien dan Cole sikapnya bersahabat.
"Meskipun memiliki nama besar, mereka tidak memosisikan dirinya sebagai pemain bintang. Keduanya ramah dan cepat akrab," ucap Atep.
Ia mengaku tak sabar ingin mengarungi kompetisi musim ini dengan skuat anyar Maung Bandung.
Pelatih: Tuntutan Djanur Makin Berat
Tidak mudah menjalankan tugas sebagai pelatih Persib lantaran dituntut untuk selalu menjadi juara di setiap musim. Di Liga 1 kini, tuntutan itu semakin menguat.
Terlebih lagi dengan semakin kinclongnya skuat Persib menyusul bergabungnya sejumlah pemain bintang, seperti Michael Essien dan Carlton Cole.
Tidak finis sebagai jawara haram hukumnya bagi bobotoh. Meski begitu, Djanur menganggap tuntutan bobotoh dan manajemen agar timnya menjadi juara Liga I merupakan sesuatu yang wajar.
"Tanpa pemain bintang pun Persib harus menjadi juara, apalagi dengan hadirnya pemain bintang," tuturnya.
Bintang: Essien Pasrah Terserah Djanur
Berstatus sebagai marquee player, Michael Essien jadi pemain paling dinanti penampilannya. Kebintangan mantan pemain Chelsea dan Real Madrid itu membuat penasaran publik sepak bola Indonesia.
Terlebih lagi, di bawah arahan Djadjang Nurdjaman, Essien tak tampil sebagai gelandang bertahan seperti posisi aslinya. Dia justru diplot sebagai gelandang serang.
"Saya tidak memutuskan di posisi mana bermain. Semuanya terserah kepada pelatih. Saya hanya mengikuti," kata Essien.
Djadjang menilai kehadiran pemain asal Ghana ini sebagai gelandang serang memberikan warna baru di lini tengah tim asuhannya.
"Visi bermain dan akurasi umpannya masih di atas pemain lokal. Dalam hal teknis, kualitasnya sebagai pemain level atas Eropa masih terjaga. Tinggal meningkatkan kebugarannya," kata Djadjang.