Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Selain Presley Martono, ada pebalap berdarah Indonesia lain yang turun pada Eurocup Formula Renault 2.0 (FR 2.0) 2017 yaitu Luis Leeds.
Luis merupakan pebalap kelahiran Melbourne, 6 Maret 2000. Ayahnya, Dean Leeds, adalah orang Australia, sementara sang ibu, Maria, merupakan perempuan Indonesia.
Saat menjalani tiga tes pramusim di Sirkuit Magny-Cours (Perancis), Sirkuit Paul Ricard (Prancis), dan Nurburgring (Jerman), Maret lalu, ada bendera Indonesia yang menempel di mobil Luis.
"Karena saya merasa salah kalau hanya memakai bendera Australia. Ibu saya orang Indonesia. Saya punya latar belakang Indonesia. Rasanya salah kalau saya hanya memasang bendera Australia," kata Luis saat dihubungi JUARA melalui telepon.
Lahir dan besar di Melbourne, bukan berarti Luis tidak mengenal budaya Indonesia. Dia bahkan mengaku fasih berbahasa Indonesia ketika masih kecil.
"Dulu waktu kecil saya lancar berbahasa Indonesia dan saya juga belajar di sekolah Indonesia yang ada di Melbourne," kata Luis yang kini memperkuat tim Josef Kaufmann Racing.
"Entah bagaimana, setelah besar saya lupa bahasa Indonesia. Mungkin karena tidak dipakai lagi dalam komunikasi sehari-hari," ujar dia menambahkan.
Pebalap yang kini berusia 17 tahun tersebut juga beberapa kali berkunjung ke Indonesia, tetapi itu sudah lama sekali dilakukan.
"Lama sekali, mungkin 10 tahun yang lalu. Saya pasti akan ke Indonesia lagi, dan itu pasti sangat menyenangkan," ujar sulung tiga bersaudara ini.
FR 2.0
Seperti Presley, Luis akan menjadi salah satu rookie pada FR 2.0 musim ini. Dia juga belum pernah turun di 10 sirkuit yang akan menjadi tuan rumah musim ini.
"Saya pernah balapan di Sirkuit Silverstone, tetapi di sirkuit kecilnya. Kalau di sirkuit besarnya belum pernah. Semua sirkuit yang akan dipakai musim ini, masih baru buat saya," kata Luis.
Sirkuit Silverstone (Inggris) akan jadi tuan rumah seri kedua pada 12-14 Mei. Luis sudah merasakan memacu mobil Sirkuit Paul Ricard dan Nurburgring pada tes pramusim, yang akan jadi tuan rumah seri ke-6 dan ke-8.
"Tes pertama saya di Magny-Cours berjalan lancar. Tes kedua di Sirkuit Paul Ricard juga lancar, meskipun ada beberapa kendala," aku pebalap yang tahun lalu bergabung di Red Bull Academy tersebut.
"Tes ketiga saya tidak berjalan baik. Nurburgring sirkuit yang sulit buat saya. Tetapi, masih banyak area di mana saya akan bisa berkembang," kata dia lagi.
Dari 30 pebalap yang akan bersaing musim ini, Luis menyebut rekan satu timnya, Sacha Fenestraz (Perancis), sebagai pesaing terkuat.
Tahun ini merupakan musim kedua Fenestraz turun di FR 2.0. Musim lalu, dia merupakan salah satu rookie terbaik.
Seri pertama FR 2.0 2017 akan berlangsung di Sirkuit Monza, Italia, 21-23 April.