Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Strategi tanpa taktik adalah jalan terlambat menuju kemenangan," kata Sun Tzu, ahli strategi militer asal China. Dua tim asal Milano, Internazionale dan AC Milan, yang kini kental beraroma Negeri Tirai Bambu, mesti memahami betul petuah Sun Tzu.
Penulis: Sem Bagaskara
Milan akan tampil sebagai tamu saat menghadapi Inter di San Siro, Sabtu (15/4/2017). Bentrokan ini bakal berlangsung sengit karena kemenangan sangat penting dan bakal memengaruhi posisi kedua tim di tabel klasemen.
Demi meraih kemenangan, ada beberapa hal yang bisa dimanfaatkan Milan saat menghadapi Inter:
Suplai Carlos Bacca
Carlos Bacca sedang tajam. Lima gol diciptakannya dalam lima partai terakhir. Sebanyak empat di antaranya muncul pada babak pertama.
Milan wajib memastikan sang striker andalan tak kekurangan suplai di derby della Madonnina.
Di antara striker papan atas Serie A, Bacca punya rasio konversi peluang paling bagus. Ia cuma butuh melepas tiga tembakan untuk bikin satu gol.
Serangan Balik
Pada pertemuan pertama, Milan menyakiti Inter lewat serangan balik. Suso menjadi aktor utamanya. Kini, serangan balik Il Diavolo lebih berkualitas lantaran kehadiran Gerard Deulofeu.
Baca Juga:
Ya, Milan bisa terbang tinggi berkat sayap Spanyol: Suso dan Deulofeu. Keduanya sering memicu bangunan serangan Milan dengan bekal kemampuan mereka melewati lawan atau melepas umpan.
Bahkan, Suso dan Deulofeu terlibat dalam enam dari tujuh proses gol terakhir Milan!
Paradigma Vertikal
Bukan tanpa alasan jika belakangan pelatih Milan, Vincenzo Montella, lebih mengedepankan Jose Sosa di pos regista ketimbang Manuel Locatelli.
Paradigma Sosa lebih vertikal ketimbang Locatelli. Ia berani menusuk ke depan dan sering mengirim operan jauh yang "membelah" lapangan.
Kepiawaian Sosa melepas operan jauh, penting untuk memaksimalkan kecepatan Suso dan Gerard Deulofeu di sisi terluar.