Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Keluhan Pogba karena Dituntut Jadi Bek dan Striker

By Anju Christian Silaban - Kamis, 13 April 2017 | 20:01 WIB
Manajer Manchester United, Jose Mourinho, mengoper botol minuman ke Paul Pogba pada laga Man United vs Tottenham di Old Trafford, Manchester, pada 11 Desember 2016. (CLIVE BRUNSKILL/GETTY IMAGES)

 Gelandang Manchester United, Paul Pogba, merasa dapat tuntutan tidak realistis dengan menempati tiga posisi sekaligus.

Beban itu dipikul Pogba setelah direkrut Man United dengan status pemain termahal dunia pada musim panas 2016. Saat itu, tim berjulukan Setan Merah itu menggelontorkan uang senilai 105 juta euro (sekitar Rp 1,4 triliun).

Sebagai pemain termahal, Pogba menuai kritik akibat performanya. Dia cuma mencetak tujuh gol dalam 43 pertandingan pada berbagai ajang musim ini.

Gelandang asal Perancis itu juga kerap disorot karena ketidakmampuannya menyaring ancaman ke daerah pertahanan Man United.

Hanya, Pogba mengingatkan bahwa dua poin tersebut bukanlah tugas utamanya.

"Orang-orang mengatakan, 'Pogba harus mencetak gol dan melakukan hal ini.' Saya merasa seperti dituntut menjadi bek, gelandang, dan striker," tutur Pogba.

"Padahal, tugas saya menjadi gelandang, mengatur permainan, dan memberikan assist," ucap dia.

Baca: Di Timnas, Ada "Jose Mourinho" di Sisi Luis Milla

Pogba pun mengaku tidak terganggu dengan tuntutan itu. Dia cuma memikirkan bagaimana mendongkrak prestasi timnya.

Kini, Man United tengah menduduki peringkat kelima klasemen sementara Premier League dan sudah mencapai babak perempat final Liga Europa.