Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tiga pukulan sekaligus dalam kurun hanya 72 jam membuat FC Barcelona nyaris KO di dua ajang berbeda: La Liga dan Liga Champions.
Penulis: Rizki Indra Sofa
Pukulan pertama berupa kekalahan 0-2 dari Malaga pada akhir pekan lalu, yang membuat kans juara FC Barcelona di La Liga musim ini mengecil. Pukulan kedua ialah kartu merah yang diterima Neymar.
Pria asal Brasil itu akhirnya diberikan sanksi suspensi tiga partai di La Liga atas rentetan insiden kartu merah di duel liga melawan Malaga tersebut.
Neymar mendapatkan dua kartu kuning di laga itu. Sanksinya ialah suspensi satu pertandingan.
Saat berjalan keluar ruang ganti, Neymar disebut Komite Disiplin RFEF (Federasi Sepak Bola Spanyol) melakukan aplaus sarkasme ke arah asisten wasit keempat di tepi lapangan.
Baca Juga:
Neymar divonis mendapat tambahan sanksi suspensi dua partai menjadi total tiga pertandingan.
Artinya, ia bakal absen dari partai melawan Real Sociedad pada Sabtu (15/4) atau Minggu pukul 01.45 WIB.
Neymar juga hilang dalam duel sengit el clasico vs Real Madrid sepekan berikutnya, lalu partai kontra Osasuna.
Neymar baru bisa bermain lagi saat Barcelona berjumpa Espanyol di derbi Catalan.
Barcelona menolak anggapan RFEF tersebut dan meyakini Neymar tidak menghina wasit. Kubu Blaugrana siap mengajukan protes dan banding.
"Melihat preseden kasus-kasus sebelumnya, saya tidak terkejut dengan sanksi itu. Klub tetap akan mengajukan banding," kata pelatih Luis Enrique di El Mundo Deportivo.
Banding itu dirasa perlu untuk menyelamatkan musim mereka. Sebab, pukulan telak ketiga datang hanya beberapa jam usai putusan sanksi Neymar.
Barcelona kalah telak lagi, kali ini di leg I perempat final LC dari Juve. Tiga pukulan dalam kurun 72 jam ini bikin Barca berdarah-darah seolah melempar handuk di dua kompetisi.