Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Della/Rosyita Gagal Ikuti Jejak Anggia/Ketut

By Diya Farida Purnawangsuni - Rabu, 12 April 2017 | 21:20 WIB
Pasangan ganda putri Indonesia, Della Destiara Haris/Rosyita Eka Putri Sari, saat menjalani pertandingan babak perempat final Prancis Terbuka melawan Chang Ye-na/Lee So-hee (Korea Selatan) di Stade Pierre de Coubertin, Jumat (28/10/2016). Della/Rosyita kalah 9-21, 13-21. (BADMINTON INDONESIA)

Pasangan ganda putri nasional, Della Destiara Haris/Rosyita Eka Putri Sari, gagal mengikuti jejak rekan pemusatan latihan nasional (pelatnas) Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istirani pada Singapura Terbuka 2017.

Laju Della/Rosyita terhenti pada babak kesatu setelah dikalahkan Chayanit Chaladchalam/Phataimas Muenwong (Thailand) 21-17, 18-21, 13-21 di Singapore Indoor Stadium, Rabu (12/4/2017).

Della/Rosyita membuka gim kesatu dengan kurang baik. Mereka sempat tertinggal 1-5 sebelum bisa menyamakan kedudukan menjadi 9-9.

Della/Rosyita berbalik unggul setelah meraih dua poin berikutnya secara beruntun. Mereka mencapai fase interval dengan skor 11-9.

Chaladchalam/Muenwong berupaya bangkit pada interval kedua. Mereka berhasil menyamakan skor menjadi 13-13 setelah meraih tiga poin beruntun.

Della/Rosyita langsung merespons dengan memenangi dua poin berikutnya untuk kembali unggul 15-13. Keunggulan ini dijaga Della/Rosyita hingga akhir laga. Mereka memenangi gim pembuka setelah meraih dua poin dalam kedudukan 19-17.

Tertinggal satu gim membuat Chaladchalam/Muenwong bermain lebih agresif pada gim kedua. Mereka memimpin 7-2 pada awal gim.

Della/Rosyita bisa menipiskan marjin menjadi 8-9 setelah memenangi empat poin beruntun. Namun, Chaladchalam/Muenwong menjawab dengan meraih dua poin berikutnya untuk unggul 11-9.

Selepas interval, pertarungan sengit terjadi antara kedua pasangan. Mereka terlibat aksi saling kejar poin hingga kedudukan 18-18.

Saat perebutan poin-poin kritis, Chaladchalam/Muenwong mampu bermain lebih tenang. Mereka meraih tiga poin terakhir untuk memenangi gim kedua dan memaksa terjadinya rubber game.