Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bicara hasil, ini adalah bak bumi dan langit. Di satu sisi paling atas, di sisi lain paling bawah yang berhak dapat poin. Namun kedua pihak sama bahagianya sepulang dari GP Argentina.
Yamaha pastilah menjadi tim paling berbahagia di Argentina. Maverick Vinales meneruskan pembuktiannya sebagai pebalap hebat dengan memenangi dua balapan awal musim ini. Sementara itu Valentino Rossi belum redup sinarnya dan naik satu peringkat di podium, dari peringkat tiga di Qatar ke dua di Argentina.
Tapi KTM juga sangat berbahagia. Finis ke-14 dan 15 bagi tim Austria ini bermakna besar. Mereka adalah tim debutan, tapi di balapan kedua sudah mampu mendapatkan poin lewat dua pebalap mereka yang uniknya musim lalu juga satu tim di tim independen Yamaha, Pol Espargaro dan Bradley Smith.
Bagi Pol dan Smith, finis masing-masing di posisi 14 (2 poin) dan 15 (1) itu tentu saja tidak perlu dirayakan bila masih membela Yamaha. Pol pernah finis di posisi ke-4 sebagai yang terbaik pada kariernya, sementara Smith bahkan runner-up. Namun mereka tak bisa menyembunyikan kebahagiaan bersama KTM meskipun finis di posisi dua paling bawah untuk urusan mendulang poin.
"Yang membuat kami senang adalah, kami mendapatkan poin itu dengan persaingan di atas trek. Tidak melulu tergantung kecelakaan para pebalap lain," kata Pol, pebalap Spanyol yang bersaing ketat dengan Tito Rabat (Honda) dan Hector Barbera (Ducati).
Smith meyakini bahwa KTM sudah berada di jalur yang tepat, walau memang masih memiliki kekurangan terutama dari sisi power untuk bersaing di lintasan lurus.
Kegembiraan kubu KTM berlipat bila ditambah hasil para pebalap mereka di Moto2 dan Moto3. Di Moto2, jago asal Portugal, Miguel Oliveira mampu jadi runner-up. Di Moto3, meskipun tidak menang, tapi ada enam pebalap KTM yang dapat poin. Cedera yang dialami oleh juara Moto3 yang kini berlaga di Moto2, Brad Binder adalah duka kecil mereka.
Tak heran bila Smith dan Pol meyakini bahwa dalam tiga tahun ke depan KTM bisa menjadi tim juara dunia, atau paling penantang juara dunia di MotoGP. Tentu saja, siapa dulu pebalap mereka, bukan?