Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Serie A 2016/17 masih menyisakan tujuh pekan, tapi Fiorentina sudah melakukan ancang-ancang untuk musim depan. Persiapan yang dilakukan manajemen La Viola sedari sekarang adalah memilih pengganti sang pelatih, Paulo Sousa, yang kontraknya habis per 30 Juni 2017.
Penulis: Sem Bagaskara
Tak ada desas-desus soal pembaruan kontrak Sousa. Media Italia pada akhir Maret silam justru memergoki ahli strategi Sassuolo, Eusebio Di Francesco, berkunjung ke rumah Direktur Olahraga Fiorentina, Pantaleo Corvino.
Di Francesco dikabarkan sudah mengantongi persetujuan awal dengan Fiorentina.
Kans Di Francesco menuju Artemio Franchi diperbesar dengan berita pendekatan Sassuolo kepada eks pelatih tim nasional Italia, Cesare Prandelli.
"Jika manajemen Fiorentina ingin menyasar trofi, lebih baik menunjuk pelatih berpengalaman. Tapi, apabila ingin fokus kepada pemain muda, Di Francesco adalah pilihan bagus," ujar eks pelatih La Viola, Delio Rossi, di Tuttomercatoweb.
Dalam dua musim terakhir, Fiorentina memang tak jor-joran di bursa transfer.
Pemasukan besar dari menjual pilar tim semodel Stevan Savic (ke Atletico Madrid) dan Marcos Alonso (Chelsea), tak lantas digunakan Fiorentina untuk membeli pemain bintang.
Baca Juga:
La Viola justru mendatangkan "pemain hijau" macam Bartlomiej Dragowski, Ianis Hagi, atau Sebastian Cristoforo. Kebijakan tersebut yang berulang kali dikeluhkan Sousa.
Proyek baru Fiorentina sepertinya memang lebih pas untuk Di Francesco, yang terbiasa bekerja dengan bujet kecil dan pemain belia.
Bersama Sassuolo ia mengorbitkan talenta menjanjikan macam Nicola Sansone, Sime Vrsaljko, Domenico Berardi, sampai deretan paling gres, Lorenzo Pellegrini dan Matteo Politano.