Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pebalap baru tim Movistar Yamaha MotoGP, Maverick Vinales, kembali menjadi yang terbaik saat menjalani GP Argentina di Autodromo Termas de Rio Hondo, Minggu (9/4/2017).
Maverick Vinales menjuarai seri balap MotoGP dengan mengalahkan rekan setimnya, Valentino Rossi, dan Cal Crutchlow (LCR Honda).
Selain kemenangan Vinales, ada beberapa peristiwa menarik lain yang terjadi pada GP Argentina.
Apa saja? Berikut 5 fakta menarik GP Argentina yang dilansir dari Crash.
1. Nasib sial Marc Marquez dan tim Repsol Honda
Juara bertahan GP Argentina, Marc Marquez, sebetulnya punya peluang memenangi balapan. Dia sempat memimpin jalannya lomba selama tiga lap.
Namun, kesalahan yang dilakukan Marquez di tikungan kedua lap keempat harus dibayar dengan harga mahal. Dia terjatuh dan tidak bisa melanjutkan balapan.
Nasib serupa juga dialami rekan setim Marquez, Dani Pedrosa. Pebalap Spanyol ini terpaksa retired setelah terjatuh di tikungan kedua lap ke-13.
Tim Repsol Honda pun gagal mendulang satu poin pun dari GP Argentina.
2. Vinales masih sempurna
Hingga seri balap kedua, rapor Vinales masih sempurna. Dari dua balapan, dia mampu menyelesaikannya dengan status juara.
Padahal, Vinales memulai balapan GP Argentina cuma dari posisi start keenam. Di atas kertas, kans dia untuk memenangi balapan terbilang cukup kecil.
Namun, Vinales menjawab tantangan tersebut dengan performa mumpuni. Membalap dengan penuh perhitungan layaknya juara dunia, dia mampu menempati posisi terdepan dan bertahan hingga balapan usai.
3. Rossi dan hari baik balapannya
Bukan kali pertama Valentino Rossi tampil oke saat hari balapan meski pada sesi latihan bebas dan kualifikasi mencatat hasil yang kurang memuaskan.
Pola ini kembali terjadi saat "The Doctor" menjalani balapan GP Argentina. Rossi yang memulai balapan dari posisi start ketujuh berhasil finis sebagai runner-up.
Pada GP Qatar, Rossi juga memulai balapan dari posisi start ketujuh. Dia menyelesaikan lomba di Sirkuit Losail dengan finis di urutan ketiga.
4. Bautista selamatkan wajah Ducati
Alvaro Bautista memang bukan pebalap tim pabrikan Ducati, tetapi motor yang dikendarainya di tim Aspar MotoGP adalah produksi Ducati yakni Desmosdeici GP16.
Artinya, keberhasilan Bautista finis di urutan keempat dan mendulang poin sudah cukup untuk menyelamatkan wajah Ducati.
Bautista adalah satu dari lima penunggang Desmosedici yang berhasil menyelesaikan balapan GP Argentina, sementara dua pebalap pabrikan Ducati, Jorge Lorenzo dan Andrea Dovizioso, gagal.
Lorenzo keluar dari balapan tak berapa lama setelah start lantaran motornya bersenggolan dengan motor Andrea Iannone (Team Suzuki Esctar).
Sementara itu, Dovizioso lagi-lagi mengalami nasib sial. Pebalap Italia ini terpaksa retired setelah motornya ditabrak Aleix Esparagaro (Factroy Aprilia Gresini) saat balapan menyisakan tujuh lap.
5. Debut poin bagi KTM
Tim KTM berhasil mendulang poin pada balapan ketiga MotoGP mereka. Tiga poin yang dibawa pulang KTM masing-masing diraih Pol Espargaro dan Bradley Smith, yang finis di urutan ke-14 dan ke-15 pada GP Argentina.
Melalui hasil finis tersebut, Espargaro menyumbang 2 poin, sedangkan Smith memberi 1 poin.
Manajer tim Mike Leitner menyebut hasil ini tak hanya memberi tambahan semangat moral, tetapi juga memberi penilaian penting atas kemampuan RC16 milik mereka.
"Hal super positif dari hari ini adalah untuk kali pertama Pol bertarung secara langsung dengan pebalap lain. Dia bisa lebih baik melihat sisi kuat dan lemah dari motor dan catatan waktu putarannya juga bisa kami terima," kata Leitner.
Musim balap MotoGP 2017 akan kembali digelar di Circuit of the Americas pada 21-23 April. Di sana, para pebalap dijadwalkan melakoni seri balap ketiga, GP Americas.