Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ini Pakem Utama dan Alternatif untuk Persija

By Kamis, 13 April 2017 | 09:01 WIB
Pelatih Persija, Stefano Cugurra saat memberikan instruksi pemainnya ketika bersua Madura United pada laga perdana Cilacap Cup 2017 di Stadion Wijayakusuma, Cilacap, Jumat (24/3/2017). (SUCI RAHAYU/JUARA.NET)

Tuntas sudah rangkaian pertandingan uji coba pramusim Persija Jakarta menjelang sepak mula Liga 1. Hasil imbang tanpa gol kontra PS TNI di lapangan sepak bola Markas Besar (Mabes) TNI, Cilangkap, Minggu (9/4/2017), menjadi penutup.

Penulis: Indra Citra Sena

Perlahan tapi pasti, Persija mulai memperlihatkan perkembangan signifikan dalam aspek kolektivitas tim, terutama pemain-pemain yang baru bergabung tahun ini, seperti Luis Junior, Sandi Sutte, Jefri Kurniawan, M Hargianto, M Rasul, dan Rudi Widodo.

Khusus sepasang laga uji coba terakhir, pelatih Stefano Cugurra bahkan sengaja memasang susunan starter berbeda. Pria yang akrab disapa Teco itu ingin mengetahui sejauh mana kesiapan seluruh pemain Persija saat diberi kesempatan bermain.

“Saya sebetulnya ingin punya dua tim yang sama kuatnya. Hal ini merupakan bagian dari pematangan tim menjelang Liga 1,” kata Teco.

Sewaktu meladeni tim nasional Indonesia U-22 di Stadion Patriot Candrabhaga, Rabu (5/4/2017), Persija menurunkan susunan pemain terbaik yang kemungkinan besar bakal diplot sebagai andalan di Liga 1, termasuk tiga personel U-22, Rezaldi Hehanusa, Irvandy Zein, dan M Rasul.

Penampilan Persija tergolong oke kendati masih gagal mencetak gol sampai bubaran. Aliran bola dari lini tengah ke depan cenderung lancar karena kekompakan tim dan chemistry antarpemain mulai terbangun.

Baca Juga:

Persija juga seringkali mencoba peruntungan melalui situasi bola mati, entah itu sepak pojok atau tendangan bebas tak langsung. Bisa dimaklumi lantaran Si Macan Kemayoran memiliki pemain berpostur tinggi seperti Willian Pacheco, Gunawan Dwi Cahyo, dan Maman Abdurrahman.

Beralih ke laga kontra PS TNI, Persija memasang pemain pelapis dari sektor kiper hingga striker. Perbedaan kualitas terlihat dari minimnya peluang emas yang tercipta serta intensitas serangan lawan.