Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Selepas manager meeting dengan klub peserta Liga 1 beberapa waktu lalu, Sekjen PSSI ketika itu, Ade Wellington, menyebut bahwa batas akhir pendaftaran tim U-19 sama dengan tim senior peserta kompetisi kasta teratas nasional.
Penulis: Andrew Sihombing/Yosrizal
Menurut Ade, itulah salah satu bukti bahwa PSSI tidak mengabaikan kompetisi U-19 kendati pergelaran Liga 1 dan Liga 2 tentu memakan porsi perhatian yang sangat besar.
"Sejauh ini, PSSI sudah menginstruksikan klub untuk melakukan pembentukan tim U-19," kata Ade ketika itu.
Namun, belakangan energi PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) sebagai operator kompetisi, termasuk di level U-19, sepertinya memang sudah betul-betul habis mengurusi Liga 1 dan Liga 2.
Buktinya, selain batas akhir pendaftaran yang diperpanjang dan jadwal penyelenggaraan yang masih dalam perkiraan, format kompetisi juga belum disepakati.
"Kompetisi U-19 baru akan digelar sehabis Lebaran. Karenanya, batas pendaftaran tim dan pemain juga diperpanjang sampai pertengahan Mei," kata Tigorshalom Boboy, Chief Operating Officer (COO) PT LIB.
"Soal format kompetisi juga masih akan dikomunikasikan dengan PSSI. Kebijakan soal kompetisi U-19 ini datang dari PSSI, makanya format juga tergantung pada misi yang diinginkan oleh PSSI," tuturnya.
Hal senada datang dari PSSI.
"Memang konsentrasi saat ini masih seputar pergelaran dua kompetisi kasta teratas, terlebih karena PT LIB belum memberi laporan verifikasi atas berbagai hal yang memang merupakan kewajiban operator," kata Ketua Komite Kompetisi PSSI, Yunus Nusi pekan lalu.
"Tetapi, bukan berarti PSSI mengabaikan kompetisi U-19. Biasanya kan kompetisi U-19 digelar beberapa pekan setelah kompetisi teratas. Jadi, masih ada waktu untuk mempersiapkan segala sesuatu," ucapnya.