Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih Bhayangkara FC, Simon Mcmenemy, kurang setuju dengan regulasi pergantian lima pemain per tim dalam sebuah laga di Liga 1. Juru taktik asal Skotlandia itu menganggap aturan tersebut berpotensi menurunkan tempo pertandingan.
Hal itu diungkapkan Simon McMenemy seusai menghadiri acara peluncuran skuat Bhayangkara FC untuk Liga 1 di Wisma Bhayangkari, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (10/4/2017).
Sebelumnya, PSSI memang mempertahankan regulasi pergantian lima pemain menjelang kick-off Liga 1. Meskipun kepastian kebijakan baru tersebut masih harus menunggu restu FIFA.
Dengan regulasi anyar ini, PSSI berharap dapat mendongkrak jumlah pemain dan menjalankan proses regenerasi dengan baik.
"Saya tidak mengerti maksud peraturan ini. Justru saya melihat regulasi ini bisa menurunkan tensi pertandingan, tempo laga akan semakin turun," kata Simon kepada wartawan.
Baca Juga:
Simon memberi gambaran. Apabila satu tim tengah unggul dengan skor 1-0 dan waktu tersisa tinggal 10 menit, regulasi tersebut bisa dimanfaatkan tim tersebut untuk mengulur-ulur waktu.
"Bagi tim yang tengah unggul, aturan jumlah pergantian ini berpotensi untuk membuang-buang waktu. Saya berharap wasit dapat memperhatikan hal ini," tutur pelatih yang juga pandit Fox Sports Asia itu.
Soal regulasi baru, FIFA beberapa kali menunjukkan keluwesan dalam penerapan kebijakan yang tidak diatur dalam "Laws of The Game". Seperti halnya untuk "jeda minum" atau "water break".
Walaupun tidak tertera dalam aturan, "water break" yang dilakukan selama tiga menit dalam sebuah pertandingan lazim dilakukan, terutama di negara beriklim tropis. Alasannya demi kesehatan dan melindungi atlet.