Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Selepas uji coba melawan Myanmar pada 21 Maret 2017, pelatih Indonesia U-22 menyebut rencana tim asuhannya memainkan bola-bola pendek seperti di sesi latihan tidak bisa diterapkan karena berbagai hal.
Penulis: Andrew Sihombing
Seiring berjalannya hari, misi Luis Milla membuat Indonesia U-22 bermain dengan bola pendek dari kaki ke kaki, bila memang seperti itu yang diniatkannya, mulai terwujud. Setidaknya, itu yang terlihat dalam uji coba melawan Persija Jakarta, Rabu (5/4/2017).
Putu Gede Juni Antara Cs tak lagi buru-buru melepas umpan panjang ke penyerang sayap. Aliran bola juga mulai lebih rapi dan semakin mengoptimalkan lini tengah.
Mungkin ini yang membuat Milla puas dengan penampilan tim asuhannya. Pelatih berusia 51 tahun ini pun tak ambil pusing dengan skor kacamata yang tertera di akhir laga itu.
"Saya senang dengan penampilan anak-anak. Kami sudah lulus ujian menghadapi tim yang bagus dan dewasa seperti Persija. Anak-anak bermain bagus, tapi lawan lebih bagus dan berpengalaman," katanya kepada wartawan di sesi jumpa pers selepas pertandingan.
Baca Juga:
Keinginan Luis Milla agar Indonesia U-22 bermain dengan operan pendek mungkin sudah terlihat. Hanya, partai kontra Persija juga menunjukkan bahwa PR sang pelatih juga masih beragam. Di antaranya adalah:
Bingung
Rencana bermain dengan operan pendek memang berjalan lancar, tapi cuma sampai di lini tengah. Tim asuhan Milla seperti kebingungan mengalirkan bola ke lini depan, terlebih saat Persija bermain sabar dan disiplin menjaga wilayah mereka.