Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Slamet Nurcahyo, Si Mungil Berhasrat Besar

By Sabtu, 8 April 2017 | 00:15 WIB
Gelandang Madura United, Slamet Nurcahyo, menjelang laga melawan Persela Lamongan dalam pekan ke-15 Torabika Soccer Championship di Stadion Gelora Bangkalan, Jawa Timur (13/08/2016). (SUCI RAHAYU/JUARA.NET)

 Playmaker senior Slamet Nurcahyono hanya bengong saat disebut Peter Odemwingie, marquee player Madura United, sebagai pemain yang luar biasa. Hal itu dikatakan Odemwingie saat menjalani tes medis di Madura United.

Penulis: Gonang Susatyo

Kepada salah seorang manajemen Madura United (MU), Peter Odemwingie berucap: “Pemain Anda yang bernomor punggung 10 sungguh luar biasa. Dia melewati empat pemain sebelum cetak gol.”

Saat pernyataan Odemwingie itu disampaikan padanya, Slamet cuma tertawa. "Paling-paling dia hanya bercanda," kata Cahyo, sapaannya.

"Bisa jadi, dia melihat pertandingan Madura United di Youtube. Kalau memang begitu, berarti saat itu kami melawan PSM Makassar. Nanti, Odemwingie malah lebih kaget lagi kalau melihat postur saya yang kecil ini," katanya.

Meski terkesan pendiam, eks pemain Persiba Bantul ini sesungguhnya banyak bercanda dan tertawa. Selingan penuh canda selalu mewarnai obrolan dengan ayah satu anak ini.

“Cahyo memang seperti itu. Dia itu banyak bercanda. Pertama kali mengenalnya, orang mengira dia pendiam. Tapi, kalau sudah kenal, dia malah banyak bercanda,” kata Wahyu Tri Nugroho, kiper Bhayangkara FC yang pernah bermain bersama Cahyo di Persiba.

“Saat di Persiba, kami sering keluar bersama. Saya sudah mengenalnya saat dia masih bermain di PSS Sleman dan saya di Persis Solo. Kami menjadi akrab setelah bermain bersama di Persiba. Untuk postur pesepak bola, dia memang termasuk kecil,” ujar WTN, sapaan kiper tim nasional di Piala AFF 2012 ini.

Postur Cahyo memang mungil. Hanya memiliki tinggi badan 165 cm. Usianya pun sudah mencapai 34 pada Juni mendatang. “Saya memasuki usia kritis di sepak bola. Terutama bila bermain di Liga 2.”

Cahyo berkata demikian sebelum PSSI pada akhirnya juga membolehkan pemain di atas usia 35 tahun untuk tampil di Liga 2. Seperti di Liga 1, setiap klub hanya boleh memiliki dua pemain berusia 35 ke atas.

“Padahal profesionalisme tidak mengenal usia. Meski sudah berusia 40, kalau performanya bagus, tentu dia tetap akan menjadi andalan tim,” ujar Cahyo.

"Lihat Cristian Gonzales yang masih tajam di usianya yang mendekati 40. Tapi, sekali lagi ini sudah menjadi regulasi. Kami harus menghormati dan mematuhinya," katanya.

Baca Juga:

Trofi Ketiga

Regulasi itu mendorong pemain yang sudah berusia di atas 35 untuk tidak tersingkir. Apalagi regulasi juga memberi kesempatan bermain lebih banyak pada pemain muda. Belum lagi kedatangan marquee player yang menambah kuota pemain asing.

“Bila tidak menunjukkan yang terbaik saat latihan, apalagi di pertandingan, jangan harap bisa bertahan. Ini memang tantangan dan semua tergantung pada pemain itu sendiri,” kata SNC, sebutannya.

"Bila sudah merasa tua dan tak mampu bersaing, dia sudah menurunkan motivasinya. Tapi, saya akan berusaha keras untuk menjadi yang terbaik. Katakanlah punya prestasi sehingga tidak ada pilihan bagi pelatih untuk tidak menurunkannya," tuturnya.

Semangat untuk terus menjadi lebih baik ini pula yang membuat Cahyo menyambut gembira langkah klub merekrut Odemwingie.

Menurut dia, skuat MU kian komplet dengan kehadiran striker asal Nigeria ini. MU pun optimistis menghadapi kompetisi Liga 1.

“Kami belajar dari kegagalan di Indonesia Soccer Championship (ISC) A. Tim mengalami penurunan pada pekan-pekan terakhir,” ucap Cahyo, yang pernah dua kali membawa tim juara.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P