Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tugas ekstra berat berada di pundak Osvaldo Lessa dalam mengarungi Liga 1. Berbekal pemain "warisan" dari Widodo Cahyono Putro, Lessa ditargetkan membawa Sriwijaya menjadi kampiun.
Penulis: Noverta Salyadi/Kukuh Wahyudi
Osvaldo Lessa, yang populer dengan status pelatih fisik, nyaris tak punya kesempatan memilih pemain sendiri.
Sebanyak 28 nama yang sudah diperkenalkan ke publik adalah pemain-pemain era Widodo Cahyono Putro saat Sriwijaya FC terjun di TSC dan Piala Presiden 2017.
Sebenarnya, untuk urusan warisan pemain, Sriwijaya tidak asing lagi. Justru SFC pernah mencatatkan prestasi gemilang dengan situasi tersebut.
Kala mengawali Liga Super Indonesia 2011-2012, Laskar Wong Kito tampil di bawah arahan pelatih Kas Hartadi, yang saat itu mewarisi pemain-pemain era Ivan Kolev.
Hasilnya? Sriwijaya keluar sebagai juara di musim itu.
Akan tetapi, kini kondisinya berbeda. Lessa hanya memiliki waktu sekitar tiga pekan untuk beradaptasi dengan para pemainnya.
Kas Hartadi sudah berada di lingkungan Sriwijaya selama dua musim sebelumnya, sebagai pelatih U-21 dan asisten pelatih dari Kolev.
Itulah sebabnya Lessa langsung mengebut program latihannya agar bisa memaksimalkan waktu tersisa.
Materi yang diberikan kepada pemain adalah mengubah pola, gaya, dan taktik yang sebelumnya diberikan oleh Widodo.
“Saya ingin seluruh pemain memahami gaya yang saya inginkan. Saya masih butuh adaptasi. Penting bagi saya mengetahui karakter setiap pemain dan ini akan saya lakukan dalam seminggu,” ujarnya.
Terlepas dari kondisi yang dialami Osvaldo Lessa, manajemen berharap pelatih asal Brasil itu bisa kembali membawa kejayaan ke Tanah Palembang seperti periode 2007-2012 (dua kali juara Liga Indonesia dan tiga kali juara Piala Indonesia).
Baca Juga:
“Sriwijaya sudah kangen dengan trofi juara untuk bisa diboyong ke Palembang. Sriwijaya tidak akan takut dengan tim besar yang secara nominal berani menggelontorkan uang untuk beli pemain. Target Sriwijaya tetap menjadi juara,” kata Dodi Reza Alex, Presiden Sriwijaya.
Ia pun ingin Gelora Sriwijaya yang menjadi markas bisa menjadi mimpi buruk untuk tim lawan yang berkunjung.
“Kami ingin mengembalikan Gelora Sriwijaya angker bagi tim lawan walaupun ada tim yang mempunyai pemain kelas dunia. Sriwijaya FC merupakan tim juara,” ujar Dodi melanjutkan.
Putra Sulung Gubernur Sumsel itu pun tak menutup kemungkinan bakal mendatangkan pemain kelas dunia.
“Kami bisa saja mendatangkan marquee player. Tetapi, tentu kami ingin melihat kebutuhan tim, terutama untuk posisi playmaker. Tunggu saja nanti kami akan memberikan kejutan sebelum kompetisi dimulai terkait transfer pemain,” katanya.