Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kasta kompetisi balbalan dalam negeri akan kembali berubah lagi di tahun depan. Dari tiga kasta di tahun ini, Liga 1, 2, dan 3, akan berubah lagi menjadi empat kasta.
Penulis: Kukuh Wahyudi/Yuki Chandra
PSSI menganggap ini sebagai solusi untuk memperbaiki kualitas sepak bola dalam negeri, tetapi bagaimana pendapat anggotanya?
Sebenarnya, tiga kasta kompetisi di tahun ini sudah menjadi tujuan akhir bagi Kepengurusan PSSI pascadualisme. Tingkatan kasta ini pun sama seperti di musim 1994-2008 yang hanya mengenal Divisi Utama, Divisi Satu, dan Divisi Dua.
Namun sejak musim 2008-09, ada perubahan di kasta tertinggi dan terendah. Level teratas muncul Liga Super Indonesia dan terbawah hadir Divisi Tiga. Divisi Tiga, Dua, dan Satu merupakan tiga tingkatan kompetisi yang berstatus amatir.
Berlanjut ke 2014, Divisi Tiga dan Dua dilebur menjadi Liga Nusantara. Divisi Satu nantinya juga akan dilebur bersama Nusantara pada 2015 sehingga hanya ada tiga tingkatan. Tapi dikarenakan kisruh dalam negeri, rencana itu batal.
Meski begitu, rencana tiga tingkatan tetap diwujudkan di 2017 walaupun dengan nama yang berbeda. Liga 1 dan 2 berlabel ajang profesional dan Liga 3 atau Liga Nusantara untuk tim-tim amatir.
Akan tetapi, tiga kasta ini akan kembali diubah pada 2018. Sebanyak 37 tim yang akan terdegradasi dari Liga 2 tahun ini tak akan terjun bebas ke Liga 3 atau ajang amatir, melainkan ditampung di kasta baru antara Liga 2 dan Liga 3.
Walhasil Liga 3 akan berstatus sebagai kasta keempat di 2018.
Terkait Liga 3 "baru" nantinya, PSSI masih belum bisa menjelaskan secara rinci, terutama terkait status dan sistem kompetisinya.