Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
tim yang lolos pada putaran empat besar Proliga 2017 akan langsung saling jegal pada final four pertama yang digelar di GOR Sritex Arena, Solo, 7-9 April.
Pada bagian putra, juara bertahan Surabaya Bhayangkara Samator langsung menghadapi tim tangguh Jakarta Pertamina Energi, Jumat (7/4/2017). Asisten manajer Hadi Sampurno mengungkapkan bahwa Samator membidik kemenangan pertama.
"Target kami meraih semua pertandingan pada final four I. Kami ingin mempertahankan gelar juara, jadi tidak ada pilihan lain, kami harus menang pada pertandingan pertama ini," ujar Hadi.
Kendati demikian, Hadi mengakui bahwa dia tak meremehkan Pertamina. Menurutnya, Pertamina bakal memberi perlawanan ketat. "Mereka tentu juga ingin menang. Jadi, kami mewaspadai Pertamina," katanya.
Pada bagian putri, Juara Proliga 2016, Jakarta Elektrik PLN berharap bisa mengulang sukses saat menghadapi Jakarta PGN Popsivo Polwan. Pada babak reguler, Elekrrik PLN sudah dua kali mengalahkan Popsivo.
"Persoalannya hasil di babak reguler tidak bisa dijadikan ukuran. Apalagi, semua tim yang lolos di final four bakal tampil all out. Jadi, ini akan menjadi pertarungan yang tak mudah," ucap Manajer Elektrik PLN, Heri Hermawan.
Sementara itu, pelatih tim putri Pertamina, Risco Herlambang tetap memperhitungkan Gresik Petrokimia yang menduduki peringkat keempat
"Di final four, kedudukan kembali 0-0. Semua tim yang lolos harus diwaspadai. Saya pun mengantisipasi kemungkinan perubahan yang dilakukan lawan. Bisa jadi perubahan komposisi atau lainnya. Ini yang harus diwaspadai," ujar Risco.
Direktur Proliga Hanny S Surkatty mengungkapkan bahwa pertarungan pada babak final four bakal lebih ketat karena menggunakan aturan baru. Dalam aturan itu, jumlah kemenangan menjadi penentu penyusunan peringkat.
Baca Juga:
"Tim-tim akan berusaha menang karena kemenangan yang menjadi penentu. Sebelumnya, penentuan peringkat dihitung dari poin. Tim yang tiga kali meraih kemenangan terus di Solo akan menduduki posisi puncak. Tak masalah tim itu menang dengan skor ketat," tutur Hanny.
Sebaliknya, menurut Hanny, jika suatu tim hanya dua kali menang, tetapi punya poin lebih tinggi tetap kalah dari tim yang menang terus. Jika jumlah kemenangan dan skor kedua tim sama, penentuan peringkat dihitung dari poin.