Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ketika diragukan, Paris Saint-Germain (PSG) malah menunjukkan kebesarannya. AS Monaco, yang belakangan disebut-sebut sebagai tim Prancis yang memainkan sepak bola terbaik, mereka gasak 4-1 di final Coupe de la Ligue 2016-2017, Sabtu (1/4/2017).
Penulis: Sem Bagaskara
PSG mencatat rekor anyar. Les Parisiens menjadi tim Prancis pertama yang sukses meraih gelar Coupe de la Ligue dalam empat musim secara beruntun.
Sikap tepat tak cuma ditunjukkan personel PSG selama 90 menit. Usai pertandingan berakhir, kapten Les Parisiens, Thiago Silva, membuktikan bahwa timnya bukanlah kumpulan megabintang angkuh yang tak punya hati.
Silva terlihat memeluk seorang suporter remaja yang menemuinya di arena lapangan Parc Olympique Lyonnais.
"Saya menangis. Saya berhasil mewujudkan mimpi. Thiago bilang: Tak masalah, jangan cemas. Saya akan memberi kamu kostum saya," kata suporter yang diketahui bernama Lisa kepada Le Parisien.
Gestur yang begitu elegan. Sikap terpuji Silva itu barangkali muncul karena ia baru saja melalui pertandingan yang nyaris sempurna.
Silva membuat bintang muda Monaco, Kylian Mbappe, tak berkutik. Trik gocekan atau upaya operan silang Mbappe hampir selalu bisa dibaca oleh bek berpaspor Brasil tersebut.
"Hari ini kami menunjukkan wajah asli PSG," kata Presiden PSG, Nasser Al-Khelaifi, di L'Equipe.
Kualitas kelas satu diperlihatkan para pilar tim. Silva tampil elegan, Thiago Motta memukau dengan operannya, Marco Verratti menyuntikkan kreativitas, sementara Julian Draxler dan Angel Di Maria mengancam lawan via tusukan-tusukan berbahaya.
Baca Juga:
Penentu
Satu lagi personel Les Parisiens yang menyuguhkan performa brilian tak lain adalah Edinson Cavani. Ia menyumbang dua dari empat gol kemenangan tim atas Monaco.
Tak salah PSG menjadikan Cavani sebagai pemain termahal sepanjang sejarah kompetisi Prancis pada 2013 dengan nilai transfer 64 juta euro. Ia ibarat garansi lahirnya berbagai trofi buat PSG.
Monsieur Finale (Tuan Final). Begitu julukan yang kini tersemat kepada Cavani.
Selama berkarier di Eropa, Cavani telah mentas dalam sembilan final. Dalam kesempatan itu ia mengumpulkan 10 gol dan sisi yang ia bela tak pernah berada di pihak yang kalah!
Musim 2016-2017 resmi menjadi yang terbaik bagi Cavani. Ia kini mendulang 40 gol dalam 40 penampilan, melewati rekornya bareng Napoli (38 gol) pada 2012-2013.
"Edi adalah pemain terbaik musim ini. Ia memberi kami banyak poin. Hari ini, ia memberi kami trofi," kata Verratti.
PARADE GOL FINAL CAVANI
20 Mei 2012 - Coppa Italia
Juventus vs Napoli 0-2 (Cavani 63' pen., Hamsik 83')
19 April 2014 - Coupe de la Ligue
Lyon vs PSG 1-2 (Lacazette 56'/Cavani 3', 33' pen.)
11 April 2015 - Coupe de la Ligue
Bastia vs PSG 0-4 (Ibrahimovic 21' pen., 41', Cavani 80', 90+2')
30 Mei 2015 - Coupe de France
Auxerre vs PSG 0-1 (Cavani 64')
1 Agustus 2015 - Trophee des Champions
PSG vs Lyon 2-0 (Aurier 11', Cavani 17')
21 Mei 2016 - Coupe de France
PSG vs Marseille 4-2 (Matuidi 2', Ibrahimovic 47' pen., 82', Cavani 57'/Thauvin 12', Batshuayi 87')
1 April 2017 - Coupe de la Ligue
Monaco vs PSG 1-4 (Lemar 27'/Draxler 4', Di Maria 44', Cavani 54', 90')