Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Menjelang seri kedua MotoGP 2017, GP Argentina, di Autodromo Termas de Rio Hondo, 7-9 April, Maverick Vinales (Movistar Yamaha) mengakui adanya sedikit tekanan.
Pada seri pertama yang berlangsung di Sirkuit Internasional Losail, Qatar, akhri Maret, Vinales keluar sebagai pemenang.
Pebalap 22 tahun tersebut finis di urutan pertama, di depan Andrea Dovizioso (Ducati Team) dan Valentino Rossi (Movistar Yamaha).
"Setelah balapan yang luar biasa di Qatar, saya tak sabar untuk beraksi lagi dengan YZR-M1 di Termas de Rio Hondo, akhir pekan ini," ujar Vinales seperti dilansir situs resmi MotoGP.
"Saya merasakan ada sedikit tekanan karena para rival berada di level yang tinggi. Namun, hal itu memotivasi saya untuk berkerja lebih keras lagi," kata Vinales menambahkan.
Ready for a long flight! Preparado para el viaje hacia Argentina! #mvk25 #25gang #mv25
Sebuah kiriman dibagikan oleh Maverick Viñales (@maverickvinales25) pada
Vinales merupakan pebalap termuda kedua yang bisa memeangi balapan kelas premier bersama Suzuki dan Yamaha setelah Mike Hailwood (Inggris).
Vinales juga merupakan pebalap pertama yang bisa mengunci pole position di tiga kelas berbeda yaitu Moto3, Moto2, dan MotoGP.
Aksi Vinales akan jadi salah satu yang dinanti para penggemar MotoGP pada seri kedua musim ini di Argentina.
Pada dua tahun terakhir, kiprah Vinales pada GP Argentina tergolong kurang memuaskan. Dia gagal finis pada 2016, dan menduduki urutan ke-10 pada 2015. Ketika itu, Vinales masih bersama Suzuki Ecstar.