Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Masa depan Luciano Spalletti dipertanyakan setelah dirinya gagal membawa AS Roma ke final Coppa Italia 2016-2017. Hal itu membuat tim ibu kota terancam melanjutkan periode puasa gelar sejak 2008.
Anak-anak asuhnya menang 3-2 atas Lazio pada semifinal kedua di Stadion Olimpico, Selasa (4/4/2017). Namun, secara agregat, tim berjulukan I Giallorossi kalah 3-4.
Dengan hasil itu, Spalletti pun berpeluang besar meninggalkan AS Roma pada akhir musim. Sebelumnya, dia sempat berikrar akan hengkang apabila gagal memberikan gelar musim ini.
Selain Coppa Italia, Roma juga sudah tersingkir dari Liga Europa. Adapun peluang di Serie A - kasta teratas Liga Italia - tergolong kecil karena AS Roma tengah tertinggal enam poin dari Juventus selaku pemuncak tabel.
Lantas, apakah Spalletti bakal merealisasikan janji untuk angkat kaki?
"Masa depan saya ada di tangan sendiri, bukan orang lain. Kami terus mengatakan untuk terus menang. Namun, apabila gagal, seseorang harus mengambil tanggung jawab," tutur Spalletti.
Baca: Menurut Luis Milla, Indonesia Punya Satu Keunggulan ketimbang Spanyol
100 - Roma have scored exactly 100 goals over the 46 games played this season in all competitions. Drums. pic.twitter.com/hI8O2U5TCy
— OptaPaolo (@OptaPaolo) April 4, 2017
Bukan tanpa sebab Spalletti enggan mengonfirmasi masa depannya. Dia tidak mau meruntuhkan mental anak-anak asuhnya yang masih ingin berusaha di liga.
Meski kansnya tidak besar, I Giallorossi masih memiliki secercah asa untuk memangkas jarak dengan Juventus. Tren AS Roma di liga juga tengah bagus dengan memenangi tiga pertandingan terakhir.
"Belum saatnya membicarakan masa depan saya. Masa depan saya adalah membawa tim ke posisi setinggi mungkin," kata pria berusia 58 tahun itu.