Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ada dua harapan yang dibawa Tottenham Hotspur saat mendatangi Stadion Liberty, markas Swansea, pada Rabu (5/4). Pertama ialah harapan bisa menangguk kemenangan, kedua ialah Chelsea terpeleset lagi. Hasil yang terjadi pada pekan lalu memang terasa menggembirakan bagi Tottenham. Ketika mereka menang atas Burnley, Chelsea secara mengejutkan justru tumbang dari lawan yang di atas kertas bisa ditundukkan, yaitu Crystal Palace.
Penulis: Dedi Rinaldi
Kondisi tersebut secara signifikan menciptakan keberuntungan bagi Spurs. Selisih angka dari Chelsea sebagai pemuncak klasemen yang tadinya 10 angka telah terpangkas menjadi tujuh angka.
“Sebenarnya sejak lama kami berdoa agar Chelsea terpeleset pada saat kami meraih kemenangan. Ternyata pekan lalu doa itu terealisasi dan kami ingin kondisi tersebut terulang sekarang,” kata manajer Tottenham, Mauricio Pochettino.
Pochettino mengakui bahwa kegairahan bertambah tinggi untuk terus berharap mengejar Chelsea karena perbedaan antara mengejar 10 angka dan tujuh angka sangat terasa dari sisi psikologis.
“Meski sulit, perbedaan angka yang terjadi sekarang memicu motivasi kami semakin kuat,” katanya.
Tahun 2012 Pochettino benar karena semua masih bisa terjadi. Pada Premier League 2012, Manchester City mampu mengejar perbedaan enam angka dari Manchester United dan menjadi juara meski hanya lewat perbedaan gol.
Bek Jan Vertonghen mengakui timnya sempat menyerah mengejar Chelsea di puncak setelah terjadinya perbedaan 10 angka. Namun, kini perbedaan angka yang telah menyusut membuat motivasi bangkit kembali Meski begitu, Spurs sendiri juga patut hati-hati dalam mengejar impian.
Baca Juga:
Selain kepercayaan diri yang berlebihan bisa menjadi bumerang, Spurs sendiri juga mulai terjangkiti pemain-pemain yang kebugarannya dalam kondisi meragukan karena cedera.