Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sejumlah mantan pemain PSMS Medan terus berjuang menuntut gaji di Indonesia Super League (ISL) 2011-2012 yang hingga kini belum dibayarkan. Zainal Anwar dkk tak mau lagi terbuai oleh janji manis manajemen klub selama beberapa tahun belakangan.
Penulis: Abdi Panjaitan
Mereka sangat bersemangat untuk mendapatkan gaji yang tak dibayarkan PSMS.
Motivasi ini mereka dapatkan setelah membaca komentar Joko Driyono terkait setiap klub harus melunasi semua tunggakan gaji jika ingin berkompetisi.
"Saya sudah menghubungi teman-teman yang belum menerima gaji di PSMS. Kami mau bertemu pengurus Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), lalu ke Kemenpora. Kami akan melaporkan hal ini lengkap membawa kontrak di PSMS," ujar Zainal.
"Hampir tiga tahun kami menerima janji manis karena di beberapa tahun lalu kami sudah bertemu dengan Pak Joko soal tunggakan gaji ini. Saat itu, ada kesepakatan bahwa gaji akan dicicil. Tetapi, kenyataannya kami hanya menerima satu kali cicilan (lima juta). Sisanya sampai sekarang tidak ada lagi," katanya.
Baca Juga:
Kebingungan melanda Zainal dkk yang berasal dari luar Medan. Mereka mendapatkan kabar bahwa pemain PSMS yang asli Medan, seperti Alamsyah Nasution dan Zulkarnain, justru sudah mendapatkan pelunasan dari total kesepakatan.
"Saya bersama Eddi Kurnia, Ledi Utomo, Deni Rumba, Ramadan, Sasa Jecevic, dan Wawan Widiantoro belum mendapatkan hal serupa," kata Zainal.
Pemain berposisi gelandang bertahan ini hanya fokus bertemu BOPI dan Kemenpora untuk melaporkan tunggakan gaji dengan menyerahkan kontrak kerja.