Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kurang dari tiga pekan sebelum memulai Liga 2 pada 19 April 2017 atau tepatnya saat manager meeting 30 Maret 2017, muncul dinamika antara PSSI, PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator, dan 60 klub peserta. Klub kontestan membuat surat pernyataan dalam rangka memprotes kebijakan yang ditetapkan.
Penulis: Kukuh Wahyudi
Pertama, peserta Liga 2 meminta PSSI dan PT LIB meninjau kembali soal jumlah klub yang akan terdegradasi pada musim ini, yaitu 36 tim.
Kedua, terkait pengaturan usia pemain di atas 35 tahun hanya boleh maksimal lima orang per klub. Hanya tiga nama yang boleh tampil dalam satu laga.
Ketiga, mempertanyakan dana distribusi komersial yang berjumlah Rp 500 juta plus Rp 400 juta jika lolos ke babak 16 besar. Mereka meminta agar distribusi komersial bisa mencapai 30 persen dari dana Liga 1 (Rp 7,5 M), yaitu sekitar Rp 2,2 miliar.
Dalam pertemuan manajer, akhirnya klub kontestan harus pasrah lantaran tiga poin surat pernyataan itu tak bisa diubah. Merespons poin ketiga, Direktur Utama PT LIB, Berlinton Siahaan, meminta klub bisa bersabar hingga pada waktunya mendapatkan dana yang lebih baik lagi.
"Sekarang sudah Rp 500 juta plus Rp 400 juta. Ditambah Rp 1 miliar lagi sebagai hadiah juara. Bisa dibayangkan tahun depan pasti bisa lebih besar," ucapnya.
Titel Liga 2
Sebenarnya bila mengacu pada Divisi Utama 2014 atau 2015, dana komersial musim ini naik berkali-kali lipat. Kala itu, klub hanya mendapatkan dana sebesar Rp 100 juta.
Di ranah bisnis, kasta kedua yang kini berlabel Liga 2 memang cenderung menjadi beban bagi operator kompetisi di era sebelumnya. Tidak menarik minat sponsor, tapi menyedot anggaran yang didapatkan dari nilai komersial kasta tertinggi.
Hal itulah yang membuat dana komersial tim kasta kedua jauh lebih rendah. Namun, mulai musim ini PSSI dan PT LIB sedang berusaha menaikkan pamor Liga 2 agar menarik sponsor. Salah satu caranya adalah menyiarkan banyak pertandingan sejak babak penyisihan grup.
Baca Juga:
"Kami menayangkan laga Liga 2 dengan jumlah yang hampir sama dengan Liga 1," kata Ardi Bakrie, Presiden Direktur TV One.
Tiap pekan, enam partai Liga 2 akan ditayangkan di TV One selaku pemegang hak siar resmi. Jumlah itu hanya satu laga lebih sedikit dibandingkan Liga 1.
Berbekal modal ekspos besar itu, PT LIB tengah berusaha mencarikan sponsor utama Liga 2. Berlinton pun mengatakan bahwa sudah banyak perusahaan yang mulai masuk untuk mensponsori klub-klub Liga 2.
"Kami sedang berkomunikasi dengan calon sponsor. Kita doakan saja," katanya.
Pembagian Grup Liga 2:
Grup 1: Persiraja Banda Aceh, PSBL Langsa, PSMS Medan, PSPS Pekanbaru, Persih FC, 757 Kepri FC, Pro Duta, PS Bangka
Grup 2: Lampung Sakti (Persires), PS Bengkulu, Persita Tangerang, Cilegon United, Perserang Serang, Persikad Depok, Persikabo Bogor, Persika Karawang
Grup 3: PSGC Ciamis, PSCS Cilacap, Persibas Banyumas, Persibangga Purbalingga, Persip Pekalongan, PSS Sleman, Persijap Jepara, Persibat Batang
Grup 4: Persipon Pontianak, PSIS Semarang, PSIR Rembang, PPSM Magelang, Persis Solo, Persiba Bantul, Persipur Purwodadi, Sragen United (Laga FC)
Grup 5: PSIM Yogyakarta, Persatu Tuban, Persinga Ngawi, Madiun Putra, Persebaya Surabaya, PSBI Blitar, Persepam MU, Martapura FC
Grup 6: Persewangi Banyuwangi, Persik Kediri, Sidoarjo United, PSBK Blitar, Mojokerto Putra, Perssu Real Madura, Kalteng Putra
Grup 7: Madura FC (Persebo), Persekabpas Pasuruan, Persekam Metro FC, Persigo Semeru FC, PS Badung, PS Sumbawa Barat, Celebest FC
Grup 8: Persbul Buol, Yahukimo FC, Persifa Fak Fak, PSBS Biak, Persigubin Gunung Bintang, Perseka Kaimana