Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SLEMAN, JUARA.net – Mematangkan anak muda dengan melakoni tur pertandingan menjadi pilihan Madura United. Pelatih Gomes de Oliviera tak ingin pemain muda Madura United sekadar tampil untuk memenuhi regulasi.
Gomes de Oliviera berharap Sadly dkk tetap menjadi pilar kekuatan tim di pertandingan resmi Liga 1.
Ini yang menjadikan Gomes menggojlok pasukan muda seperti Sadli, Eriyanto, dan Rizky Dwi Febrianto di berbagai laga uji coba. Madura United pun menjadi tim Liga 1 yang paling sibuk melakukan uji coba.
Bagaimana tidak, setelah menjuarai Cilacap Cup 2017, mereka melanjutkan perjalanan dengan mengikuti turnamen di Magelang.
Di sela keikutsertaannya itu, Laskar Sape Kerrap, sempat beruji coba melawan PSS Sleman di Maguwoharjo, Sabtu (1/4/2017).
Baca juga: Timnas Malaysia Kembali Ganti Julukan
“Madura United melakukan banyak uji coba karena dari rangkaian pertandingan ini kami bisa membangun kekuatan di kompetisi. Dari uji coba itu, tim diharapkan sudah siap di kompetisi,” kata Gomes.
Menurut pelatih asal Brasil ini, penampilan pemain muda juga menerbitkan harapan. Mereka tak sekadar menjadi pelengkap tetapi sudah menjadi bagian penting dari tim.
”Ada tiga pemain muda seperti Sadli, Eriyanto dan Rizky (Dwi Febrianto) yang menunjukkan perkembangan yang pesat,” tutur Gomes.
”Mereka akan menjadi kekuatan tim. Inilah manfaatnya uji coba karena bisa mematangkan pemain muda,” ujarnya.
Tim Bintang
Eriyanto yang biasa bermain di bek kanan maupun kiri mengungkapkan Madura United merupakan tim bertabur bintang. Ini menjadikan persaingan di setiap lini sangat ketat.
“Adanya regulasi harus menurunkan pemain muda memberi keuntungan bagi mereka yang berusia di bawah 23 termasuk saya,” ujar Eriyanto.
”Bagi saya tak masalah apakah pelatih menurunkan saya demi memenuhi regulasi atau memang dibutuhkan oleh tim, saya tetap berusaha memberikan yang terbaik,” ucap pemuda 21 tahun ini.
Baca juga: Asa dan Optimisme Pelatih Lampung Sakti di Grup 2 Liga 2
Eriyanto ingin menunjukkan kemampuan terbaiknya bila diturunkan pelatih. Jika tak dimainkan, pemain asal Sukabumi itu tetap berlatih serius dan berusaha mendapatkan kembali tempat di tim utama.
”Jadi, saya tak merasa diistimewakan dengan regulasi itu. Saya ingin membuktikan bila saya bisa menjadi bagian dari skuat,” kata dia lagi.
Diakui eks pilar tim nasional U-19 era Indra Sjafri ini, dengan mendapat kesempatan bermain di uji coba menjadikan dia makin percaya diri.
Mantan pemain PSIR Rembang ini pun optimistis dirinya tak mengalami kesulitan saat melakoni debut di kompetisi kasta tertinggi.