Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Level Simeone, Tidak Boleh ada Raul yang Lain

By Kamis, 6 April 2017 | 12:09 WIB
Koke, Gabi Hernandez, dan Saul Niguez, produk akademi sendiri yang menghiasi tim utama Atletico Madrid. (GETTY IMAGES)

Masih ingat Raul Gonzalez? Antara pertengahan era 1990-an hingga akhir 2000-an, Raul meraih 16 trofi domestik dan internasional untuk Real Madrid. Atletico Madrid kebagian manyun karena 16 trofi itu bisa saja menjadi milik mereka.

Penulis: Dwi Widijatmiko

Soalnya, Atletico lebih dulu memiliki Raul. Boleh jadi Los Colchoneros juga yang menanamkan bibit kehebatan dalam diri Raul saat mereka mendidik sang penyerang dalam akademinya pada selang tahun 1990-1992.

Raul lahir di daerah San Cristobal, yang merupakan salah satu basis pendukung Atletico. Ayahnya, Don Pedro, dikenal sebagai pendukung setia Atleti.

"Saat itu Raul adalah pendukung Atleti, seperti ayahnya," ujar pelatih Raul kecil di klub junior San Cristobal, Renato de Lacour.

Raul bergabung ke akademi Atletico dalam usia 13 tahun. Dia bermain untuk tim Infantil, lantas memenangi gelar juara nasional untuk tim Cadete.

Tapi, Presiden Atletico ketika itu, Jesus Gil, memutuskan untuk menutup akademi sebagai bagian dari pengetatan bujet klub.

Akibatnya, Raul memutuskan pindah ke akademi Madrid dan sisanya adalah sejarah. Salah satu penyesalan terbesar sekaligus rasa malu yang dirasakan Atleti.


Pemimpin Redaksi JUARA.net, Weshley Hutagalung, bersama Raul Gonzalez di sela-sela ajang Piala Interkontinental, 1 Desember 1998.(DOK. BOLA)

Tidak boleh ada kejadian Raul yang lain. Paling tidak Atletico ingin meminimalkan kemungkinan tersebut dengan tidak lagi menyepelekan pemain-pemain muda dari akademi.

Setelah itu, pemain seperti Fernando Torres, Antonio Lopez, Gabi Hernandez, Alvaro Dominguez, David de Gea, dan Koke menjadi bintang-bintang klub yang berasal dari akademi sendiri.

Diego Simeone rupanya sepakat dengan niatan tersebut. Sejak melatih tim secara penuh pada musim 2012/13, Simeone rutin mempromosikan pemain dari Atletico B, yang merupakan tim reserve dari Los Rojiblancos.

Dari Oliver Torres pada 2013 sampai musim ini Theo Hernandez diberi kontrak profesional baru yang berlaku sampai 2021 sebelum dipinjamkan ke Alaves.

Bukan sekadar dipromosikan, Simeone juga memberikan lebih banyak kepercayaan kepada pemain-pemain produk akademi sendiri. Yang paling kelihatan adalah Saul Niguez.


Aksi selebrasi gelandang Atletico Madrid, Saul Niguez, seusai mencetak gol ke gawang Bayer Leverkusen dalam laga 16 besar Liga Champions 2016-2017 di Leverkusen, pada 21 Februari 2017.(PATRIK STOLLARZ/AFP)

Sang gelandang tengah dipromosikan ke tim utama oleh Simeone menjelang musim 2013/14 saat dia masih berusia 18 tahun. Empat tahun berselang, Saul sudah menjadi salah satu starter reguler Atleti.

Dari 11 pemain yang paling sering menjadi starter musim ini, ada tiga yang merupakan alumnus akademi Atletico sendiri. Selain Saul ada Koke dan Gabi.

Saat melawan Celta Vigo di pekan ke-22 La Liga (12/2). Simeone menurunkan lima produk akademi sebagai starter. Torres dan Lucas Hernandez menemani trio reguler Koke-Gabi-Saul.

Pada dasarnya akademi Atletico cukup oke dalam memproduksi pemain bagus. Nama-nama seperti Torres, Mario Suarez, De Gea, dan Koke adalah buktinya.

Keberhasilan pemain-pemain ini menembus tim utama dari akademi menjadi inspirasi buat generasi berikutnya. Tidak heran kontinuitas produksi pemain-pemain potensial Atleti terjaga cukup baik.

Pada 2014, Marca sempat mewawancarai Koke, Gabi, Saul, dan Suarez. Marca menunjukkan foto mereka berempat ketika masih berada di akademi Atleti.

"Foto itu memperlihatkan identitas klub ini dan kerja bagus yang telah dilakukannya. Identitas tim harus didasarkan pada mereka yang sudah berada di klub sejak masih kanak-kanak," kata Gabi.

Baca Juga: Kick-off Era Luis Milla dan Proyek Besar di Zaman Serba Instan

"Selalu sangat penting menjadi pemain homegrown di dalam tim utama. Hal itu memperlihatkan keberhasilan kerja keras selama pemain-pemain itu berada di akademi klub," timpal Suarez.

Prestasi tim-tim junior pun lumayan oke. Atletico adalah juara bertahan Grup V Division de Honor Juvenil de Futvol alias liga level tertinggi untuk pemain muda berusia 18 tahun ke bawah di Negeri Matador.

Sementara itu, Atletico B, yang merupakan tim reserve, saat ini berada di Tercera Division alias divisi keempat dalam piramida sepak bola Spanyol. Pada 1998/99, Atletico B pernah finis di posisi kedua Segunda Division.

Tapi, karena Federasi Sepak Bola Spanyol melarang ada lebih dari satu tim mewakili satu entitas di Primera Division, jatah promosi Atletico B diambil Numancia.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P