Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
PADANG, JUARA.net – Kehilangan Muhammad Nur Iskandar pada musim 2017, bernilai minus bagi Semen Padang. Tanpa pemain kelahiran Papua ini, daya gedor striker asal Brasil, Marcel Sacramento jadi berkurang.
Hal itu dirasakan Semen Padang pada turnamen pra-musim Piala Presiden 2017. Pelatih Nilmaizar pun putar otak untuk mencari formula baru dengan menajamkan ujung tombak tim berjulukan Kabau Sirah.
Masuknya striker muda Syamsul Bahri (23) tak serta merta membuat Nilmaizar nyaman. Soalnya, tipe permainan eks striker tim amatir PS TNI itu nyaruis sama dengan Marcel Sacramento.
Sehingga, keduanya saat kerja sama di lini depan kurang maksimal.
”Ini baru beberapa alternatif untuk menyiasati kondisi yang ada."
Pelatih Semen Padang, Nilmaizar
Tetapi, Nil kini sedikit lega. Solusi untuk kembali menumbuhkan striker ’pembunuh’, Marcel Sacramento mulai tampak. Itu tak lain akibat pengaruh hadirnya gelandang bertahan baru, Fridolin Kristof Youku (20).
Sehingga, Nil bisa dengan leluasa mendorong gelandang asal Korea Selatan, Ko Jae-sung sebagai gelandang serang. Dengan demikian, Vendry Mofu dipermanenkan sebagai tandem Marcel sebagai striker.
Sebenarnya, Nil sudah beberapa kali mencoba duet pemain asal Papua dan Brasil itu. Hasilnya cukup ampuh.
Namun, formula ini justru memutus kinerja lini tengah dan memudahkan lawan untuk mengobrak-abrik pertahanan Semen Padang. Paling tidak, itu salah satu evaluasi pasca Piala Presiden 2017.
Baca juga:
“Kalau Fridolin bisa dimaksimal sebagai gelandang bertahan, saya akan semakin percaya diri untuk menggeser Jae-sung. Lalu, saya menduetkan Mofu dan Marcel sebagai tombak kembar baru,” ujar Nil.