Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono menyatakan bahwa pihaknya tidak akan memaksakan aturan pergantian pemain untuk Liga 1 tanpa restu dari FIFA.
Sejauh ini, aturan tak biasa tersebut telah dikomunikasikan oleh PSSI kepada FIFA. Otoritas sepak bola dunia itu diminta memahami kebutuhan Indonesia untuk mengembangkan pemain muda melalui Liga 1.
"Ini tidak cukup sekadar surat menyurat. Kami melakukan dialog intensif dengan meeting jarak jauh. Nanti, kami juga akan mengomunikasikan dengan AFC," tutur Joko kepada JUARA di Jakarta Timur, Minggu (2/4/2017).
Bukan tanpa sebab kedua belah pihak membutuhkan komunikasi panjang. Dalam kompetisi resmi, Law of The Game memang cuma mengizinkan tiga pergantian pemain.
PSSI melihat adanya kebutuhan lain sehingga meminta FIFA untuk memahami sedikit penyimpangan dari Law of The Game.
Hanya, PSSI tidak akan memaksakan penerapan aturan tersebut kalau tidak mendapatkan lampu hijau dari FIFA. Sebab, Liga 1 bisa tidak diakui sebagai kompetisi resmi yang berimbas hilangnya kesempatan tim Indonesia tampil di level Asia.
"Kalau FIFA mengatakan no, kami pasti follow," kata Joko.
Mengapa dibutuhkan?
Terlepas dari komunikasi dengan FIFA, Joko juga mengimbau publik untuk melihat aturan pergantian lima pemain tidak dari sudut pandang penyimpangan, melainkan inovasi dan tujuan.
Sebab, aturan yang diusulkan dari pihak klub ini, bertujuan sebagai pelengkap regulasi U-23.
Ambil contoh Persib Bandung. Untuk memenuhi regulasi terakhir, tim asuhan Djadjang Nurdjaman menurunkan Febri Haryadi, Gian Zola, dan Henhen Herdiana dalam sebuah pertandingan.
Hanya, dua dari tiga nama tersebut hanya bisa diganti dengan sesama pemain U-23 pada tengah laga.
Belum lagi empat pemain asing, termasuk marquee player seperti Michael Essien, yang kemungkinan besar menjadi starter secara reguler pada Liga 1.
"Ditambah penjaga gawang, delapan posisi penting sudah terisi Bisa dibayangkan bagaimana memaksimalkan tiga pemain tersisa ini. Padahal, ada 30 nama didaftarkan," ujar Joko.
"Itulah sebabnya lima pemain cadangan adalah tiga plus dua. Karena dua hanya eksklusif untuk pemain U-23," ucap dia.