Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

6 Poin Penting soal Liga 1

By Ferril Dennys Sitorus - Senin, 3 April 2017 | 13:01 WIB
Pemain belakang Persib berusaha mengadang tendangan Marcel Sacramento saat Persib Bandung vs Semen Padang pada pertandingan perebutan juara ketiga Piala Presiden 2017 di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (11/3/2017). Persib memenang 1-0 melalui gol Atep Rizal. (HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLA/JUARA.NET)

Kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia, Liga 1 akan bergulir mulai Sabtu, 15 April 2017. 

Pertandingan antara Persib Bandung dan Arema FC di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, akan menjadi laga pembuka.

Sebagai terobosan, PSSI memberlakukan sejumlah kebijakan baru di Liga 1 mulai dari aturan tentang pemain muda sampai perekrutan pemain kelas dunia yang disebut marquee player.

Ada enam poin penting yang perlu diketahui tentang Liga 1 yakni nama resmi, operator, regulasi, marquee player, pembatasan pengeluaran klub untuk gaji pemain (salary cap) dan hadiah.

Berikut penjelasannya:

Nama Resmi

Liga 1 diberi nama "Go-Jek Traveloka Liga 1" sesuai dengan nama dua sponsor pendukung utama. Salah satu sponsor Go-Jek mendukung pelaksanaan Liga 1 dengan alasan perusahaan aplikasi daring transportasi itu memiliki semangat untuk menggerakkan ekonomi kerakyatan.

"Kami melihat adanya semangat ekonomi kerakyatan di mana di setiap pertandingan sepak bola ada roda ekonomi yang bergerak dengan melibatkan pengusaha kecil. Semangat ini sesuai dengan misi Go-Jek memberdayakan para pengusaha mikro dan kecil," kata CEO Go-Jek Nadiem Makarim.

Ada 18 tim yang mengikuti kompetisi ini yaitu Arema FC, Bali United, Barito Putera, Bhayangkara FC, Madura United, Mitra Kukar, Persiba Balikpapan, Persib Bandung, Persela Lamongan, Persegres Gresik United, Perseru Serui, Persija Jakarta, Persipura Jayapura, Pusamania, Borneo FC, PS TNI, PSM Makassar, Semen Padang, dan Sriwijaya FC.

Liga 1 dapat disaksikan secara langsung di stasiun televisi swasta TV One.

BACA JUGA: Indra Sjafri Larang Pemain Timnas U-18 Bergaya "Kebarat-baratan"


Operator

Operator pelaksana Liga 1 adalah PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang menggantikan PT Liga, operator ketika ISL bergulir.

Susunan kepengurusan PT LIB adalah Komisaris Utama Glenn Sugita. Sementara dua komisaris adalah Dumoly F. Pardede dan Rambun Tjayo.

Direktur Utama PT LIB adalah Berlinton Siahaan. Dia akan didampingi para direktur yakni Teddy Tjajono, Irzan H. Pulungan, Risha A. Wijaya, Ratu Tisha Destria. Ratu menjadi direktur yang membidangi kompetisi.

Regulasi

Regulasi Liga 1 menjadi bahan perbincangan menarik karena banyak hal baru di dalamnya.

Pertama, tentang pemain berusia di bawah 23 tahun atau U-23. Setiap tim wajib mengontrak minimal lima pesepak bola U-23 dan memainkan minimal tiga di antaranya dalam pertandingan selama sedikit-dikitnya 45 menit.

Jika seandainya sang pemain dipanggil tim nasional, klub harus mencari pengganti yang membuat jumlah pemain U-23 tetap berjumlah lima orang.

Kedua, tentang pemain berusia di atas 35 tahun. Setiap tim hanya bisa mempekerjakan maksimal dua pemain berusia di atas 35 tahun.

Ketiga, terkait pergantian pemain. PSSI ingin Liga 1 memberlakukan aturan maksimal lima kali pertukaran pemain karena adanya kewajiban memainkan pesepak bola U-23 bagi setiap klub. Keinginan itu masih dalam pembahasan dengan AFC dan FIFA.

Selain pergantian, aturan teknis baru lainnya di Liga 1 adalah jumlah susunan daftar pemain bertambah dari 18 menjadi 20 pemain.

Keempat, tidak ada jeda minum (water break) di pertandingan Liga 1.

Kelima, terkait pemain asing. Setiap klub hanya boleh mengontrak maksimal tiga pemain asing, di mana dua orang merupakan pemain non-Asia dan satu pemain Asia atau disebut aturan dua plus satu.

Namun, klub bisa mengontrak pemain asing tambahan jika pesepak bola impor itu masuk dalam golongan pemain kelas dunia atau disebut marquee player.