Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Persepam Madura Utama menatap serius persaingan yang akan terjadi di Grup 5 Liga 2 musim 2017. Klub yang berjuluk Laskar Sape Ngamok ini merasa bahwa Grup 5 sebagai grup maut karena ada Persebaya Surabaya.
Selain Persebaya, Grup 5 juga dihuni banyak tim dengan kualitas tinggi akan bersaing untuk menjadi dua terbaik pool.
Istilah grup maut ini dilontarkan oleh Asisten Manajer Persepam Madura Utama (MU), Nadi Mulyadi. Ia melihat persaingan di Grup 5 akan berjalan sangat sengit.
Namun, Nadi tidak kehilangan optimisme untuk bisa meraih posisi dua besar.
”Persepam berada di grup maut. Tetapi, kami sudah siap untuk merebut satu dari dua tiket untuk lolos ke babak berikutnya,” tutur Nadi.
”Rekrutmen pemain menjadi kendala. Mendatangkan pemain muda dengan kualitas di atas rata-rata sulitnya minta ampun."
Asisten Manajer Persepam, Nadi Mulyadi
Selain Persepam, tim-tim yang akan bersaing di Grup 5 ada Persebaya Surabaya, PSIM Yogyakarta, Persatu Tuban, Persinga Ngawi, Madiun Putra, PSBI Blitar, dan Martapura FC.
Dari sejumlah nama klub tersebut, Nadi menyebut bahwa Persebaya akan menjadi pesaing yang paling berat.
Nadi menilai bahwa tim berjulukan Bajul Ijo tersebut paling matang mempersiapkan tim. Selain itu, Persebaya juga punya suporter yang militant yaitu Bonek.
”Persebaya bagus. Mereka persiapannya lebih matang daripada Persepam, lalu disokong dana yang kuat. Suporter mereka juga militan. Tentunya, ada spirit tersendiri bagi Persebaya,” ucap Nadi.
Baca juga:
Agar bisa bersaing dengan Persebaya, Nadi kini secara intensif mengagendakan uji coba. Dua laga uji coba melawan Persegres Gresik United sudah digelar.
Lalu menyusul pertandingan melawan Sidoarjo United yang siap digelar.
Meski begitu, Nadi mengaku punya sejumlah kendala dalam mempersiapkan tim. Salah satunya dalam merekrut pemain muda di bawah usia 25 tahun dengan kualitas yang mumpuni.
”Rekrutmen pemain menjadi kendala. Mendatangkan pemain muda dengan kualitas di atas rata-rata sulitnya minta ampun,” kata Nadi.
”Banyak permintaan pemain di usia itu, jadi persaingan untuk mendapatkan pemain sangat ketat,” tuturnya.