Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

IBL Play-off 2017, CSL Paksa Garuda Mainkan Laga Ketiga

By Dede Isharrudin - Minggu, 2 April 2017 | 03:06 WIB
Pemain CLS Knights Surabaya, Ashton Smith (kanan), saat membawa timnya merebut kemenangan di laga kedua play-offs IBL 2017 dengan mengalahkan Bank BJB Garuda Bandung dengan skor, 78-63 di GOR Kertajaya, Surabaya, pada Sabtu (1/4/2017). (DEDE ISHARRUDIN/JUARA.NET)

Laga kedua play-offs IBL 2017 yang mempertemukan tuan rumah, CLS Knights Surabaya versus Bank BJB Garuda Bandung di GOR Kertajaya, Surabaya, Sabtu (1/4/2017) berjalan sedikit berbeda ketimbang gim pertama yang dimenangkan Garuda, 75-73, Jumat (31/3/2017).

Pada gim kedua di arena yang penuh dengan 3.500 penonton itu, Garuda kembali memainkan taktik melambatkan laga sehingga saat pertandingan sudah berjalan dua menit, Garuda memimpin, 9-5.

Namun, jika di gim pertama CLS terbawa arus sehingga para pemainnya lambat bereaksi, maka hal itu tidak terjadi di gim kedua.

Dalam tiga menit berikutnya, CLS gantian unggul cepat, 17-9. Galank dkk dari Garuda mampu mendekati di lima menit terakhir kuarter pertama dengan menambah delapan poin, sementara CLS cukup enam dan skor akhir di kuarter pertama, CLS memimpin, 23-17.

Di kuarter kedua, Garuda memulai laga dengan lebih baik. Selain mencetak poin lebih dulu, anak asuh pelatih Andre Yuwadi juga lebih aktif menekan sehingga dalam waktu enam menit pertama kuarter kedua, Garuda memperkecil skor menjadi, 33-25.

Hanya saja bermain lebih menekan memunculkan konsekuensi negatif. Fisik pemain Garuda melorot habis. Tak hanya itu, prosentase tembakan para pemainnya juga menurun.

Ambil contoh, Brantley Sherrard yang di gim pertama mampu mencetak dua digit, 11 poin dalam dua kuarter awal atau 55,56 persen field goals, pada gim kedua hanya mendulang enam poin, atau 50% field goals.

Selain itu, beberapa pemain kunci, seperi Galank Gunawan dan Diftha Pratama mengalami cedera. Diftha sampai harus menempelkan kompres es saat berada di bench.

Sementara itu, para pemain CLS Knigths bermain lebih baik. Ashton Smith yang di laga pertama hanya mendulang field goals 50 persen dengan delapan poin, tampil trengginas di gim kedua dengan membukukan field goals, 71,43 persen, atau 13 poin.

Ia bersama Crew Jr Willard yang mencetak 14 poin jadi mesin keunggulan CLS hingga kuarter kedua berakhir dengan keunggulan, 45-32.

Bahkan pemain lokal CLS Knights, Ardiansyah Bima Riski tampil kesetanan. Bima yang pada gim pertama 0 poin, tadi malam itu mampu mengoleksi 6 poin atau 66,67 persen field goals.

Keunggulan CLS terus bertahan di kuarter ketiga. Apalagi di kuarter tersebut, Diftha yang juga menjadi kapten Garuda hanya bisa memberi semangat dari bench. Cedera lutut kirinya tidak bisa ajak dikompromi.

Jika di gim pertama, Diftha bermain selama 20 menit dan menjadi pencetak angka tertinggi Garuda dengan 19 poin, atau 53,85 persen field goals, maka di gim kedua, ia hanya turun berlaga tak sampai 10 menit serta hanya membukukan 40 persen field goals atau 5 poin.

Di kuarter ketiga, point guard CLS Ashton Smith tampil menggila lewat sumbangan enam angka sehingga di akhir kuarter ketiga, ia sudah menyumbang 19 poin.

Baca Juga:

Mario Wuysang, kapten CLS juga lebih tenang bermain dan mengatur pola serangan. Hal itu membuatnya lebih leluasa dalam melakukan tembakan.

Tercatat ia menambah tujuh poin di kuarter ketiga untuk memberikan keunggulan CLS di penutup kuarter tersebut dengan skor, 66-50.

Kuarter keempat boleh dibilang permainan berjalan searah untuk tim tuan rumah. Asthon Smith jadi bintang kemenangan CLS dengan total mendulang 24 poin, atau 64,29 persen field goals.

Tembakan dua poinnya tercatat 63,64 persen dengan melesakkan bola tujuh kali dari 11 kesempatan. Ia hanya disaingi Crew jr yang membukukan 20 poin, atau 64,29 persen field goals.

CLS Knights menutp pertandingan gim kedua itu dengan kemenangan atas Garuda, 78-63. Menurut asisten manajer CLS, Hendri Linanda, dirinya puas dengan kemenangan CLS Knights di gim kedua tersebut.

"Inilah seharusnya anak-anak bermain. Mereka terpeleset di gim pertama, sebab inilah permainan CLS sebenarnya. Kami ingin membuktikan bahwa CLS sebagai juara bertahan mampu melaju ke semifinal dan kembali mempertahankan gelar," ujar Henri.

Gim penentuan akan dilakukan pada Senin (3/4/2017) di GOR Kertajaya, Surabaya untuk mencari pemenang playoffs untuk menantang Satria Muda Pertamina, juara Divisi Merah yang sudah lebih dahulu menunggu di semifinal.

Sedangkan laga playoffs Divisi Putih yang akan memanggungkan W88.News Aspac Jakarta versus Pacific Caesar Surabaya akan berlangsung di C-Tra Arena, Bandung, Jawa Barat, pada 7-10 April.

Pemenang babak playoff divisi ini akan menantang juara Divisi Putih, Pelita Jaya EMP Jakarta.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P