Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih tim nasional (timnas) Indonesia, Luis Milla, mengapresiasi gairah suporter dan atmosfer stadion Tanah Air.
Pendapat itu mengacu pengalaman Milla melakoni partai debutnya saat Indonesia melawan Myanmar di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, 21 Maret 2017.
Saat itu, stadion yang memiliki kapasitas total 30.000 cuma terisi 13.150 kursi. Namun, Milla melihat dukungan besar yang diberikan suporter selama 90 menit.
Baca: Bendera Merah Putih Raksasa di Stadion Pakansari
"Di Spanyol, banyak orang datang ke stadion untuk menonton sepak bola. Namun, kecintaan suporter di sana tidak seperti Indonesia," tutur Milla dalam forum bertajuk "A Night with The Manager" di Hotel Yasmin, Karawaci, Tangerang, Jumat (31/3/2017).
Tentu berbeda cerita ketika membandingkan sepak bola kedua negara dalam hal prestasi. Spanyol mengoleksi satu gelar Piala Dunia dan dua titel Piala Eropa dalam sepuluh tahun terakhir, sedangkan Indonesia nirprestasi.
Begitu pula di level yunior. Di bawah asuhan Milla, Spanyol U-21 menjuarai Piala Eropa 2011 dengan mengalahkan Swiss di final.
Baca: 5 Fakta Menarik dari Laga Debut Luis Milla
Hanya, menurut Milla, berbagai prestasi yang diraih negara asalnya tidaklah diraih secara instan.
"Sangat menarik ketika kami menjuarai Piala Eropa. Saya menangani generasi emas. Ada generasi emas karena kerja keras," ucap Milla.
"Sebelum 2008, pemain Spanyol cuma bermain di negaranya. Namun, mereka berani menjalani karier di luar Spanyol saat ini," kata eks gelandang Barcelona dan Real Madrid itu.
Belajar dari Spanyol, Milla pun meminta publik untuk bersabar dalam menanti prestasi bersama timnas.