Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Coupe de la Ligue atau Piala Liga Prancis seolah merupakan turnamen yang khusus diciptakan untuk Paris Saint-Germain (PSG). Namun, tahun ini sang spesialis sepertinya akan sulit mendekap trofi juara.
Penulis: Sem Bagaskara
Label spesialis melekat kepada PSG karena klub asal Paris itu sangat sering menjuarai Coupe de la Ligue. Les Parisiens masuk final tujuh kali dan sukses mengamankan enam gelar juara.
Tim yang paling dekat dengan PSG, yakni Bordeaux, Marseille, dan Strasbourg, sama-sama "hanya" mengoleksi tiga trofi Coupe de la Ligue.
Di kompetisi piala, PSG ibarat monster bagi klub-klub lain. Les Parisiens selalu menang dalam 28 partai terkini.
Perinciannya, 15 kemenangan muncul di ajang Coupe de France dan 13 sisanya di pentas Coupe de la Ligue. PSG kini di ambang rekor.
Jika bisa mengalahkan Monaco akhir pekan ini, PSG akan menjadi tim pertama Prancis yang sukses menjuarai Coupe de la Ligue dalam empat musim beruntun.
Edinson Cavani adalah harapan terbaik PSG untuk mengejar rekor tersebut. Sejak berkarier di Prancis, Cavani sudah mengemas 10 gol di ajang Coupe de la Ligue alias setara dengan striker legendaris Les Parisiens, Pedro Pauleta.
Baca Juga:
Sebanyak empat dari 10 gol Cavani tercipta pada partai final.
"Apabila PSG menang, kita akan bilang itu normal. Tapi, jika sebaliknya yang terjadi, hal tersebut akan bermakna lebih dari krisis. Sebuah akumulasi, akhir dari siklus," kata eks pilar Monaco dan PSG yang bertugas sebagai duta final Coupe de la Ligue 2016-2017, Youri Djorkaeff, di Le Parisien.
Fan PSG mengalami kekecewaan besar usai tim kesayangan mereka disingkirkan dengan cara menyakitkan oleh Barcelona di babak 16 besar Liga Champions 2016-2017.
Obat paling mujarab untuk bencana itu adalah sapu bersih di semua ajang domestik.
Cedera
Satu tim yang berpotensi besar menghadirkan krisis lanjutan buat PSG tak lain adalah Monaco. Di Ligue 1, Monaco berada di posisi terdepan dalam jalur perburuan gelar.
Les Monegasques dipercaya juga punya kapasitas mumpuni untuk mencegah PSG meraih titel Coupe de la Ligue empat kali secara berurutan.
Dalam dua bentrokan di Ligue musim ini, Monaco tak pernah merasakan kekalahan dari sang rival asal Paris.
Monaco menang 3-1 di Stade Louis II dan membawa pulang skor imbang 1-1 saat bertamu ke Parc des Princes. Secara moral anak asuh Leonardo Jardim juga berada di level yang lebih baik ketimbang PSG.
Di saat PSG dibilang "bikin malu" Prancis, Monaco justru tampil membanggakan lewat keberhasilan mereka menyingkirkan Manchester City di 16 besar Liga Champions.
"Benar bahwa itu adalah bencana bagi sepak bola Prancis. Tapi, PSG tetaplah PSG. Mereka adalah tim serupa yang mendominasi Ligue 1 dalam empat hingga lima tahun belakangan," kata bintang muda Monaco, Kylian Mbappe Lottin, terkait kekalahan 1-6 yang diderita PSG dari Barcelona di leg II 16 besar Liga Champions.
Monaco tahu betul cara meredam PSG. Akan tetapi, wajar Mbappe tak mau sesumbar sebab Les Monegasques kehilangan sejumlah pilar kunci.
Fabinho terkena skors, sementara bek sayap kanan andalan, Djibril Sidibe, mengalami cedera tulang rusuk saat membela timnas Prancis. Juru gedor tim, Radamel Falcao juga dikabarkan belum fit.
Fakta bahwa laga final Coupe de la Ligue 2016-2017 digelar setelah jadwal pertandingan antarnegara tak cuma merugikan Monaco.
Tim medis PSG mendapati Marquinhos, Thiago Silva, dan Presnel Kimpembe tak dalam kondisi terbaik selepas bertugas bersama negara masing-masing.
Sekalipun nantinya sukses meneruskan tradisi juara di Coupe de la Ligue, PSG kali ini akan meraihnya dengan susah payah.
PRAKIRAAN FORMASI
Monaco (4-4-2): 1-Subasic, 38-Toure 25-Glik, 5-Jemerson, 23-Mendy, 10-Bernardo Silva, 8-Joao Moutinho, 14-Bakayoko, 27-Lemar, 18-Germain, 29-Mbappe, Pelatih: Leonardo Jardim (Portugal), Cadangan: 16-De Sanctis, 34-Diallo, 35-N'Doram, 6-Jorge, 7-Dirar, 33-Cardona, 9-Falcao, Absen: Fabinho (Skorsing), Sidibe, Carillo, Boschilia (Cedera)
PSG (4-3-3): 1-Trapp, 19-Aurier, 2-Silva, 3-Kimpembe, 20-Kurzawa, 6-Verratti, 25-Rabiot, 14-Matuidi, 11-Di Maria, 9-Cavani, 23-Draxler, Pelatih: Unai Emery (Spanyol), Cadangan: 16-Areola, 17-Maxwell, 5-Marquinhos, 8-Motta, 10-Pastore, 7-Lucas, 15-Guedes Absen: Meunier, Krychowiak (Cedera)
PREDIKSI: BOLA: 50:50, Asian Bookie: 1/2 : 0, William Hill: 1 (13/5) X (13/5) 2 (19/20), Betbrain: 1 (4,19) X (3,80) 2 (2,00)