Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Namun, striker kelahiran 8 Maret 1995 itu ternyata tak bisa jauh dari si kulit bulat. Sempat enggan menyentuh bola beberapa bulan akibat dicoret Persela U-21, Dian akhirnya kembali bersahabat dengan bola ketika tim kampungnya ditantang oleh salah satu klub anggota Asosiasi PSSI Kabupaten (Askab) Gresik, Persada.
Penampilan apik Dian kala itu membuat tim pelatih Persada tertarik dengan sang pemain. Seusai laga tersebut, tim pelatih Persada langsung menghubungi pencetak gol Indonesia U-22 dalam laga uji coba versus Myanmar pada 21 Maret 2017 itu.
"Saat itu saya dihubungi salah satu pengurus Persada. Dia menawari saya menjadi pemain Persada. Kebetulan mereka sedang butuh striker. Saya langsung menyetujui tawaran tersebut," katanya.
Kembali ke Lamongan
Dian berpikir saat itu ialah kesempatan untuk menuju Persegres, sebab Persada akan terjun di kompetisi internal Askab Gresik.
"Target saya waktu itu bagaimana caranya bisa masuk tim senior Persegres. Saya berusaha mencetak gol dalam setiap pertandingan yang dijalani Persada agar dipantau oleh tim pelatih Persegres," kata pemain kelahiran Lamongan itu.
Tak main-main, dari tujuh pertandingan yang dilakoni Persada selama mengikuti kompetisi internal Askab Gresik, Dian mencetak sembilan gol. Bahkan Persada yang dibelanya tampil sebagai juara setelah di final mengalahkan PS Kembangan.
Nasib mujur kembali menghinggapi anak pasangan Mustain dan Kaspiah itu. Partai final yang digelar di Stadion Petrokimia Gresik tersebut ternyata disaksikan Liestiadi, pelatih kepala Persegres saat itu.
Baca Juga:
Performa apik Dian membuat Liestiadi mempersilakan striker Indonesia U-22 itu masuk ke skuat Persegres pada 2015. Kala itu, Laskar Jaka Samudera disiapkan terjun mengikuti kompetisi Liga QNB 2015.