Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Penyerang legendaris Argentina, Diego Maradona (56), ikut angkat bicara soal hukuman empat pertandingan yang dijatuhkan FIFA kepada Lionel Messi.
Diego Maradona menilai perbuatan Lionel Messi tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan kejadian pada final Piala Dunia 2006 saat kapten Prancis, Zinedine Zidane, menyundul dada bek Italia, Marco Materazzi. Zidane terprovokasi oleh kalimat Materazzi terkait adiknya.
"Saya pikir hinaan Messi adalah tindakan refleks. Coba bandingkan dengan refleks Zidane yang menanduk Materazzi," kata Maradona kepada TyC Sports, Kamis (30/3/2017).
"Messi merupakan pemain sensasional yang tidak pernah mengeluhkan apapun," ucap Maradona.
Lionel Messi could miss out on his last chance to win a World Cup
— ESPN UK (@ESPNUK) March 29, 2017
Here's why: https://t.co/MOrIr2UPaF pic.twitter.com/ufmGxrgbPn
Y esta la conversación entre Materazzi y Zidane @DjMaRiiO_90 pic.twitter.com/kJCwlCScf0
— . (@SergioBautista8) February 21, 2017
Messi terbukti menghina asisten wasit, Emerson Augusto de Carvalho, dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Amerika Selatan kontra Cile, Kamis (23/3/2017).
Messi diberitakan marah pada akhir pertandingan karena Carvalho mengangkat bendera pertanda pelanggaran yang dilakukan kapten Argentina itu.
Baca Juga:
Gerak tubuh dan ucapan Messi dianggap menghina asisten wasit.
Absennya Messi akan menjadi kerugian sangat besar bagi Argentina.
Saat bermain dengan Messi, Argentina mampu mencatatkan persentase kemenangan sebesar 83,3 persen (5 menang, 1 kalah). Namun, saat tak ada sang megabintang, persentase kemenangan Tim Tango merosot 70,8 persen ke angka 12,5 persen (1 menang, 4 seri, 3 kalah).