Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Rencana menempa Indonesia U-22 di Islamic Solidarity Games (ISG) 2017 di Baku, Ajerbaizan, 8-22 Mei 2017, sebelum terjun di SEA Games 2017, Kuala Lumpur, Malaysia, 19-31 Agustus 2017, terancam batal.
Penulis: Kukuh Wahyudi
Nama Indonesia tidak masuk dalam delapan tim peserta yang dirilis oleh Azerbaijan Islamic Solidarity Games Operations Committee (AISGOC). Padahal ajang itu penting buat Garuda Muda.
Mengetahui hal itu, Sekretaris Jenderal PSSI, Ade Wellinton, segera merespons. Menurut Ade, federasi telah coba melengkapi persyaratan agar tim besutan Luis Milla itu bisa ambil bagian di ajang multicabang khusus negara-negara Islam tersebut.
"Proses pendaftaran dan penyerahan nama melalui KOI (Komite Olahraga Indonesia). Kami lagi bicara apakah ada proses yang belum kami lakukan atau seperti apa," kata Ade.
Menurut Ade, PSSI telah memasukkan 60 nama pemain ke KOI sejak 16 Februari 2017. Menyusul pada awal Maret 2017, federasi mendaftarkan 26 pemain.
Sementara itu, Ketua Staf Ahli Timnas PSSI, Gede Widiade, menyebut Febri Hariyadi Cs mesti dicarikan ajang pengganti seandainya batal tampil di ISG.
Sebab, ia menempatkan agenda tersebut sebagai salah satu media pematangan pemain yang bagus untuk pemain.
"Kalau SEA Games sebagai subterminal terakhir dalam suatu perjalanan, agenda di Baku itu jadi subterminal yang besar sebelum menuju akhir. Persiapan timnas akan lebih intensif di sana," ujar Gede.
Baca Juga: