Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ronald Koeman Menolak Kerja dari Belanda

By Jumat, 31 Maret 2017 | 06:42 WIB
Ekspresi manajer Everton, Ronald Koeman, saat memberikan arahan kepada para pemainnya dalam pertandingan Premier League 2016-2017 menghadapi West Bromwich Albion di Stadion Goodison Park, Liverpool, Inggris, pada Sabtu (11/3/2017). (MARK ROBINSON/GETTY IMAGES)

Setelah Danny Blind tidak lagi dipercaya sebagai pelatih tim nasional Belanda, hanya ada satu nama yang melekat dalam benak suporter negeri itu. Dia adalah Ronald Koeman. Manajer Everton itu sangat diidamkan untuk bisa mengubah nasib Belanda saat ini.

Penulis: Dian Savitri

Koeman sendiri sudah banyak dihubungkan dengan berbagai klub mengatakan suatu hari akan dengan senang hati menjadi pelatih Belanda.

“Melatih Belanda tetap menjadi ambisi. Namun, rasanya pelatih mana pun juga mau. Saya ingin jabatan itu pada 2014 setelah melatih Feyenoord. Akan tetapi, saat itu KNVB memilih Guus Hiddink. Waktu itu saya dianggap bukan pilihan terbaik. Tapi, tak apa. Saya tak akan menolaknya kalau ditawari lagi,” kata Koeman ketika itu saat diwawancarai The Sun.

Agaknya, Koeman mengubah pikiran saat ini. Manajer berusia 54 tahun itu sedang senang-senangnya menjalani proyek di Everton dan ia tidak akan meninggalkannya di tengah jalan, bahkan dengan prospek menjadi pelatih Belanda sekalipun.

Tidak hanya suporter yang berharap Koeman menggantikan Blind dengan segera. Eks rekan di tim nasional Belanda, Ruud Gullit, juga menjagokan sahabatnya itu untuk menjadi pelatih Belanda.

“Koeman adalah orang yang sangat lurus. Bukan yang suka berteriak, namun ia akan mengatakan apa yang diinginkannya dengan presisi tinggi. Dia adalah orang yang baik. Dia melakukan kerja yang bagus selama di Inggris. Saya rasa pemain mana pun ingin bermain untuk Koeman. Ia bisa mengatur pemain dan melakukannya dengan tenang,” kata Gullit.

“Saya kursus untuk lisensi pelatih bersamanya. Dia sangat serius ketika melakukannya. Namun, Koeman sama sekali tidak berubah sejak masih menjadi pemain. Dia adalah pemain yang cerdas, demikian pula setelah menjadi pelatih. Saya tidak bisa memrediksi seberapa sukses dirinya di Everton karena Premier League adalah kompetisi yang sulit. Akan tetapi, ia sudah menunjukkan apa yang bisa dilakukannya,” kata eks manajer Chelsea itu.

Melewati Harapan

Sejauh ini Koeman telah melewati yang diharapkan oleh Everton musim ini. Jika tidak ada aral melintang, maka pada akhir musim ini The Blues minimal akan berada di peringkat ke-7.

Baca Juga:

Posisi itu bisa saja mempersembahkan satu tempat di kompetisi antarklub Eropa buat Everton musim depan. Didampingi oleh kakaknya, Erwin Koeman, sebagai asisten sejak masih menangani Southampton, Koeman sudah membuat target untuk mengalahkan dua klub kuat: Liverpool pada akhir pekan ini di Anfield dan Manchester United pada Selasa malam (4/4) di Old Trafford.

Kalau Everton sukses mendapatkan enam poin dari dua partai itu, Koeman yakin klub asuhannya akan bisa merusak tatanan empat besar. Namun, untuk satu suporter beken Everton, rasanya impian itu terlalu jauh.

“Liverpool sudah belanja sangat banyak, lebih banyak dibanding Everton, dan mereka mengalami kesulitan untuk terus berada di empat besar,” kata Jamie Carragher, eks pemain Liverpool yang pada masa kecilnya adalah suporter Everton.

Tak apa. Yang penting, di Belanda, Koeman sudah dianggap sebagai miracle worker.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P