Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Enam Poin dari Arsenal, Saatnya Tradisi Wenger Patah?

By Rabu, 29 Maret 2017 | 11:27 WIB
Ekspresi kekecewaan pelatih Arsenal, Arsene Wenger, seusai kekalahan 1-3 dari West Bromwich Albion di Stadion The Hawthorns, Sabtu (18/3/2017) (ALEX MORTON/GETTY IMAGES)

 Berikut alasan-alasan yang bisa membuat tren Liga Champion Wenger terpatahkan.

1. Rataan Poin Rendah


Ekspresi kekecewaan dua pemain Arsenal, Hector Bellerin dan Nacho Monreal, seusai kekalahan 1-3 dari West Bromwich Albion di Stadion The Hawthorns, Sabtu (18/3/2017)(ALEX MORTON/GETTY IMAGES)

Arsenal saat ini mengoleksi 50 angka dalam 27 partai. Rata-rata 1,85 poin per laga, yang berarti paling jelek di antara tim penghuni 6 besar klasemen.

Angka itu juga merupakan salah satu rasio poin terjelek The Gunners selama dipimpin Wenger.

Dengan rata-rata 1,85 angka per pertandingan, Arsenal bisa diproyeksikan menyelesaikan musim dengan 70-71 poin.

Angka sebanyak itu akan menempatkan Arsenal 2016/17 hanya lebih bagus dari tim 1996/97 (68 poin), 2000/01 (70), 2005/06 (67), 2006/07 (68), 2010/11 (68), 2011/12 (70).

2. Peringkat Terburuk


Salah satu ekspresi wajah yang ditunjukkan Alexis Sanchez saat memperkuat Arsenal dalam laga pertama babak 16 besar Liga Champions kontra Bayern Muenchen, di Allianz Arena, Rabu (15/2/2017) waktu setempat.(ODD ANDERSEN/AFP)

Dengan Premier League akan masuk ke bulan April, Arsenal berada di posisi keenam. Itu adalah peringkat terburuk The Gunners sejak dimanajeri Wenger.

Sebelumnya, posisi terjelek Arsenal pada fase ini adalah peringkat lima, yang terjadi pada musim 2005/06 dan 2012/13.

Tim Meriam London bisa berkilah mereka masih punya dua laga ekstra.

Jika memenangi dua partai itu, Arsenal akan sejajar dengan Liverpool di peringkat empat. Tapi, Manchester United, yang kini berada di posisi kelima, pun punya dua partai sisa lebih banyak. Jadi, dua partai ekstra tidak akan menjamin Petr Cech dkk. mampu fi nis di empat besar klasemen. 

3. Performa Buruk


Ekspresi Manajer Arsenal, Arsene Wenger, saat menyaksikan timnya tampil dalam laga pertama babak 16 besar Liga Champions kontra Bayern Muenchen, di Allianz Arena, Rabu (15/2/2017).(Dok. UEFA)

Bersama Liverpool, Arsenal adalah tim papan atas dengan performa terburuk dihitung sejak pergantian tahun.

Bahkan jika menghitung jumlah kekalahan, Tim Meriam London adalah yang paling jelek.

Dalam lima laga terakhir, The Gunners kalah empat kali!

Masih ada 11 pertandingan di depan mata, tapi Arsenal sudah hampir menyamai rekor terburuk mereka selama dimanajeri Wenger.

Tim 1996/97, 2005/06, 2009/10, dan 2011/12 tercatat mengalami lima kekalahan sejak pergantian tahun.