Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tidak mudah menjadi kapten di tim dengan nama sebesar Persebaya Surabaya. Bila jabatan itu diemban anak muda yang baru berusia 17 tahun, pastilah ia punya kualitas yang istimewa.
Penulis: Tovan Kumara/Gonang Susatyo/Andrew Sihombing
Rachmat Irianto, demikian nama anak muda yang dimaksud. Pemain yang akrab disapa Rian ini ditunjuk sebagai kapten Bajul Ijo di laga uji coba kontra PSIS Semarang pada Minggu (19/3/2017).
Ia juga dipercaya untuk mengeksekusi penalti dalam pertandingan yang dimenangi dengan skor tipis 1-0 oleh Persebaya itu.
Pelatih Persebaya, Iwan Setiawan, menyebut Rachmat sudah memiliki semua kriteria yang dibutuhkan untuk menjadi kapten tim dalam usia yang sedemikian muda.
“Saya memilih Rian menjadi kapten Persebaya karena dia memiliki mental yang bagus. Dia masih muda, tetapi memiliki integritas. Selain itu, Rian mempunyai teknik sepak bola yang mumpuni,” tutur Iwan.
Rachmat kini dianggap sebagai permata baru Persebaya. Hal itu pula yang membawa siswa SMAN 10 Surabaya tersebut dipanggil ke seleksi Indonesia U-19.
Rachmat dipanggil untuk menggantikan 12 pemain yang dipulangkan dari timnas.
“Saya siap dengan segala konsekuensinya. Jika seleksi nanti gagal, masih ada kesempatan untuk memperbaiki diri,” tutur siswa kelas XII ini.
Di sisi lain, Rachmat sekaligus mulai mengikis bayang-bayang sang ayah. Rachmat merupakan anak dari bek tengah legendaris Persebaya dan timnas Indonesia, Bejo Sugiantoro.
Kebetulan, seperti sang ayah, Rachmat juga berposisi sebagai bek tengah. Sang ayah pula yang diakui memberikan banyak masukan soal cara menghentikan pergerakan penyerang lawan, membaca arah bola, dan mengamankan pertahanan.
"Saya selalu mendapatkan motivasi dari beliau. Selalu berdiskusi bagaimana menjadi pemain belakang yang tangguh. Beliau selalu memberi masukan sebelum atau setelah pertandingan," ujarnya.
Baca Juga:
Jadwal Pasti
Di sisi lain, klub-klub peserta Liga 2 mulai bernapas lega. Kepastian digulirkannya sepak mula kasta kedua ini sudah diperoleh saat klub-klub mendapatkan surat elektronik mengenai pengembalian formulir pendaftaran mengikuti kompetisi Liga 2.
Dalam surat dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) dijelaskan Liga 2 dilaksanakan pada 18 April 2018. Hal ini sekaligus menjawab tekateki kapan pelaksanaan kompetisi.
Selama ini tak sedikit klub yang hanya bisa meraba-raba kapan liga digulirkan.
Dengan dilaksanakan pada 18 April, maka jadwal sepak mula sudah berubah sampai enam kali. Padahal, pada Kongres PSSI di Bandung, Liga 2 diputuskan bergulir pada 26 Maret 2017.
Namun, keputusan itu berkali-kali berubah, yang mengakibatkan pengeluaran klub membengkak. Terutama klub yang sudah merancang tim sejak Januari.
“Setidaknya sudah terjawab kapan liga digulirkan. Sebelumnya, kami tidak tahu kapan liga dilaksanakan. Termasuk pembagian grup dan jadwal pertandingan,” ujar Sekretaris PSIM, Jarot Sri Kastawa.
"Kami sudah menerima surat pemberitahuan pada Sabtu malam. Kami juga segera membalas surat itu untuk menunjukkan keikutsertaan PSIM Yogyakarta," ucapnya.
Jadwal Sepak Mula Liga 2 yang Selalu Berubah:
1. Kongres PSSI di Bandung, 8 Januari memutuskan Liga 2 dimulai 26 Maret 2017.
2. Sepekan setelah kongres, jadwal direvisi PSSI menjadi 2 April 2017.
3. PSSI merilis jadwal kompetisi yang kembali berubah. Liga 1 diputar 26 Maret dan Liga 2 26 April.
4. Saat sosialisasi tim Liga 1 di Jakarta, 16 Maret lalu, PSSI menetapkan Liga 1 dimulai 16 April dan Liga 2 23 April.
5. Ketum PSSI Edy Rahmayadi mengatakan sepak mula Liga 2 mundur sepekan dari 23 April menjadi 30 April.
6. Dalam surat Dirut PT LIB Berlinton Siahaan kepada tim Liga 2 dijelaskan Liga 2 dimulai 18 April 2017.